JAKARTA, KOMPAS.com – Industri otomotif jadi salah satu sektor yang terkena dampak Covid-19. Penjualan mobil langsung anjlok ketika pandemi merebak di seluruh dunia pada tahun lalu.
Namun kini memasuki 2021, kinerja industri mulai meraih hasil yang positif. Seperti Toyota yang mencatat kenaikan laba bersih sekitar 140 persen menjadi 7,15 miliar dolar AS pada Januari-Maret lalu.
Dilansir dari Nikkei Asia, angka tersebut mengungguli rival seperti Volkswagen dan General Motors, yang selain karena pandemi juga turun akibat krisis chip global.
Hasil ini juga membuat Toyota jadi produsen otomotif yang memimpin pemulihan pasca pandemi Covid-19.
Produksi pabrikan asal Jepang ini pada Maret lalu meningkat 18 persen. Sementara, Volkswagen 13 persen dan General Motors hanya 3 persen.
Untuk diketahui, krisis chip global dipengaruhi oleh lonjakan produksi elektronik, mobil, dan produk berteknologi tinggi lainnya setelah jeda yang disebabkan pandemi.
Tutupnya pabrik dan kebakaran yang melanda produsen chip turut memperburuk masalah. Toyota beruntung mendapatkan sebagian besar semikonduktornya dari Denso dan pemasok terdekat lainnya di pasar asalnya di Jepang.
Sementara itu, merek mobil Eropa dan Amerika terpukul keras oleh penundaan suplai chip global sejak awal tahun.
Stellantis, yang dibentuk tahun ini melalui penggabungan Fiat Chrysler dan pembuat Peugeot PSA, memprediksi kemunduran besar pada April-Juni karena penundaan pengiriman chip.
Ford Motor, Daimler dan BMW, serta beberapa produsen mobil Jepang dan Korea Selatan, juga menghadapi potensi gangguan produksi.
“Toyota diperkirakan tidak akan menderita dampak besar dari kekurangan tersebut meskipun ada beberapa risiko,” ujar Kenta Kon, Chief Financial Officer Toyota Motor, dikutip dari Nikkei Asia (16/5/2021).
https://otomotif.kompas.com/read/2021/05/17/102200215/toyota-pimpin-merek-otomotif-pulih-dalam-masa-pandemi