Kendaraan Wisatawan Luar Jateng Diputar Balik di Karanganyar

SOLO, KOMPAS.com - Arus lalu lintas di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah mulai ramai dipadati wisatawan yang akan melakukan libur lebaran.

Sebanyak 15 wisatawan asal luar Jawa Tengah diminta untuk putar balik di pos penyekatan Cemara Kandang yang merupakan perbatasan antar Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Kepala pos pengamanan dan penyekatan Cemara Kandang, Ipda Teguh Sarwono mengatakan peningkatan arus kendaraan mulai terjadi di pos penyekatan, Jumat (14/5/2021). Kendaraan di dominasi oleh warga yang akan berwisata ke Tawangmangu.

"Sesuai aturan, masyarakat yang boleh melintas hanya pelaku ekonomi yang membawa surat tugas atau surat perjalanan. Wisatawan dan pemudik dari luar Jateng tidak diperbolehkan melintas dan diharuskan untuk putar balik," kata Teguh dalam keterangan resmi, Jumat (14/52021).

Lima Belas kendaraan yang diminta putar balik merupakan wisatawan dari luar Jawa Tengah yang akan berwisata ke Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah.

Karena yang boleh melakukan wisata hanya untuk wilayah aglomerasi, maka wisatawan dari luar daerah dihimbau untuk tidak melakukan wisata di Karanganyar.

Peraturan di tempat wisata juga diperketat sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku. Pengunjung diwajibkan untuk memakai masker dan menerapkan protokol kesehatan. Sedangkan untuk jumlah pengunjung di tempat wisata juga akan dibatasi.

Polres Karanganyar mengimbau masyarakat yang akan melakukan perjalanan wisata untuk tetap melaksanakan dan mematuhi protokol kesehatan. Hal ini dilakukan untuk mencegah persebaran virus Covid-19.

Untuk menghindari kemacetan, Kasatlantas Polres Karanganyar AKP Sarwoko sudah mempersiapkan rencana untuk sistem buka tutup arus lalu lintas.

Untuk jalur utara atau dari Karangpandan-Tawangmangu akan dibuat satu arah jika terjadi kemacetan. Sedangkan untuk arah sebaliknya akan dialihkan menuju Matesih.

Upaya buka tutup di Karanganyar akan diterapkan secara kondisonal dengan melihat situasi arus lalu lintas di lapangan. Hal ini dilakukan untuk menghindari kemacetan di daerah puncak yang membahayakan bagi kendaraan.