MALANG, KOMPAS.com - Belum lama ini terjadi kecelakaan lalu lintas yang melibatkan dua pengendara sepeda motor di daerah Singosari, Malang pada Senin (3/5/2021).
Berdasarkan unggahan akun Facebook Zacky Wahyudhi, kronologi kecelakaan diawali dari seorang pengendara sepeda motor melaju melawan arah dari selatan ke utara.
Lalu ada pengendara sepeda motor lain keluar dari gang hendak menuju u-turn. Kedua pengendara bertabrakan akibat sama-sama tidak bisa menguasai laju kendaraan masing-masing.
Lawan arah saat berkendara seolah jadi lumrah bagi sebagian pengguna jalan. Meski jelas-jelas melanggar aturan lalu lintas, perilaku tersebut masih sering ditemui di jalanan.
Menanggapi fenomena tersebut, Jusri Pulubuhu selaku Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) mengatakan bahwa kebiasaan lawan arah yang umum dilakukan bisa disebabkan karena pembiaran.
Jusri menjelaskan, harus ada sinergi tidak hanya dari pemerintah namun juga kolaborasi dengan instansi lain untuk membentuk suatu sosialisasi bahaya berkendara lawan arah.
“Sosialisasi yang dimaksud jangan hanya seputar pelanggaran lalu lintas serta sanksi, tetapi perlu adanya penjabaran mengenai dampak bahaya dari melawan arah, seperti kecelakaan fatal,” ujar Jusri lebih lanjut.
Bila ingin mengurangi angka pelanggaran lawan arah dalam jangka pendek, salah satunya dengan penindakan tegas oleh aparat yang bertugas di lapangan. Namun hal tersebut harus dilakukan intens agar efektif.
“Tempatkan petugas terkait di lokasi-lokasi yang sering terjadi pelanggaran lalu lintas, lakukan pengawasan khusus. Jadi jangan hanya pagi dan sore dijaga, tapi siang dan malam tidak,” katanya menambahkan.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/05/04/193100515/kecelakaan-fatal-akibat-lawan-arah-pahami-lagi-bahayanya