JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Bali akan memberikan sanksi tegas kepada pihak yang membuka jasa travel gelap, selama kebijakan larangan mudik diberlakukan, yakni mulai 6-14 Mei 2021.
Apabila petugas mendapati prilaku tersebut, kendaraan bersangkutan akan dikenakan sanksi berupa sita sampai pelarangan mudik berakhir alias selesai periode lebaran.
Demikian dijelaskan Dirlantas Polda Bali Kombes Indra dalam keterangan tertulisnya, Senin (3/5/2021).
“Travel resmi saja tidak boleh, apalagi travel gelap, kan. Jika ditemukan, kita akan tilang dan kita kandangin mobilnya sampai larangan mudik dihentikan,” ujarnya.
Menurut dia, cukup mudah mendeteksi kendaraan yang mengangkut pemudik saat Lebaran. Hal ini biasanya terlihat dari jenis kendaraan, jumlah penumpang, dan barang bawaan.
Meski demikian, hingga saat ini pihaknya belum menemukan agen travel yang membawa penumpang mudik Lebaran.
“Kita punya cara untuk mendeteksi. Kita sudah arahkan ke anggota, mereka sudah tahu mana yang gelap, mobil kendaraan keluarga, semua kita sudah tahu,” ungkapnya.
Indra pun menegaskan, mereka yang diizinkan melakukan perjalanan saat larangan mudik adalah kendaraan logistik, kejadian mendesak seperti keluarga sakit dan perjalanan dinas.
Selain itu, pelaku perjalanan wajib menunjukkan dokumen perjalanan berupa surat bebas Covid-19, surat rekomedasi perjalanan dari pemerintah setempat atau dinas terkait.
"Semua kendaraan yang melintas akan diperiksa baik orang maupun barang bawaannya. Mereka (orang keluar-masuk Bali) harus dapat menunjukkan surat keterangan hasil swab antigen dengan hasil negatif dan SIKM," kata Indra.
"Mereka yang tidak bisa menunjukkan dokumen perjalanan bakal disuruh putar balik," tambahnya.
Berikut 7 titik pos penyekatan larangan mudik yang beroperasi di Bali:
1. Simpang Umanyar, Denpasar
2. Simpang Megati, Tabanan
3. Terminal Cekik, Jembrana
4. Simpang 4 Masceti, Gianyar
5. Yeh Malet Karangasem
6. Pelabuhan Padangbai
7. Simpang Pejarakan, Buleleng.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/05/04/063700315/polda-bali-bakal-berikan-sanksi-tegas-kepada-travel-gelap