Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Persiapan Hino Bikin Truk yang Mampu Tenggak Biosolar B30

JAKARTA, KOMPAS.com – Penerapan bahan bakar Biosolar B30 diklaim sudah mulai menyebar di Indonesia. Perbedaan soalr biasa dengan Biosolar B30 adalah adanya kandungan 30 persen Fatty, Acid, Metil, Eter (FAME) yang didapat dari minyak kelapa sawit.

Biosolar B30 diklaim memiliki beberapa keunggulan, seperti meningkatkan performa mesin. Kemudian sifat FAME yang detergency, sehingga mampu membersihkan mesin. Namun, dibalik itu, bisa juga muncul potensi masalah, seperti filter yang lebih cepat kotor hingga solar yang menjadi gel di tangki bahan bakar.

Aftersales Director PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) Irwan Supriyono mengatakan, truk Hino sudah disiapkan untuk bisa menggunakan bahan bakar Biosolar B30, mulai dari bahan baku tangki sampai adanya alat tambahan.

“Tangkinya harus diproteksi karena B30 ini hidroskopis, mudah menyerap air sehingga mudah berkarat. Sehingga tangki harus dilapis agar mengurangi terjadinya karat,” ucap Irwan dalam diskusi virtual, Rabu (28/4/2021).

Kemudian jalur bahan bakar juga harus diperhatikan. Bagian karet yang ada di jalur bahan bakar bisa terkikis karena menggunakan Biosolar B30. Selain itu, ada juga alat opsional yang bisa dipasang ke kendaraan, yaitu strainer.

“Strainer berfungsi untuk memecah gel atau endapan yang ada di tangki. Jadi sebelum sampai filter, gel ini bisa dipecah sehingga sudah bersih ketika melewati filter,” kata Irwan.

Dengan menggunakan strainer, usia pakai dari filter solar bisa lebih lama. Sehingga pengusaha truk bisa menghemat pengeluaran walaupun menggunakan Biosolar B30 sebagai bahan bakarnya.

https://otomotif.kompas.com/read/2021/04/30/114200915/persiapan-hino-bikin-truk-yang-mampu-tenggak-biosolar-b30

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke