JAKARTA, KOMPAS.com - Jelang hari raya Idul Fitri, kerap menjadi moment masyarakat untuk membeli kendaraan. Tujuannya, agar bisa berpergian dengan nyaman bersama keluarga serta menghindari penyebaran virus Covid-19 yang masih terjadi hingga saat ini.
Bagi kaum milenial yang baru mulai berkarier, membeli mobil secara kredit kerap menjadi pilihan. Hal ini lantaran dana yang dimiliki masih terbatas.
Lantas mana yang sebetulnya lebih menguntungkan, kredit mobil baru atau mobil bekas?
Perencanaan keuangan dari OneShield Financial Planning Budi Raharjo mengatakan, kredit mobil baru lebih banyak untungnya dibandingkan kredit mobil bekas.
“Bunga mobil baru pasti lebih rendah, belum lagi kita bisa mendapat diskon serta beragam penawaran menarik lainnya,” ujar Budi saat dihubungi Kompas.com beberapa waktu lalu.
Selain itu, konsumen biasanya akan dibebaskan dari biaya perawatan jika memilih mobil baru.
Namun, mengincar mobil bekas juga tidak ada salahnya. Sebab, pilihan yang disajikan lebih beragam, serta konsumen tidak perlu menunggu unit (inden), dengan catatan konsumen sudah mempersiapkan dana untuk perbaikan, biaya balik nama surat-surat kendaraan, dan biaya tak terduga lainnya.
Budi melanjutkan, idealnya jika kredit mobil bekas jangan yang usianya lebih dari dua tahun hingga tiga tahun. Hal ini terkait dengan alasan perawatan yang masih masuk ke dalam masa garansi.
“Tapi kalau mau beli mobil bekas di atas usia 5 tahun juga tidak masalah, asalkan dana untuk perbaikan sudah disiapkan,” katanya.
Budi juga menyarankan, jika pilihannya jatuh kepada mobil bekas, sebaiknya pilih kendaraan yang minim biaya operasional dan pentingkan pada fungsionalitas mobil.
“Leasing biasanya terima mobil bekas maksimal 10 tahun, itu pun hanya mobil-mobil tertentu, dan bunganya juga pasti lebih besar,” ucap Budi.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/04/28/131200215/jelang-lebaran-lebih-baik-kredit-mobil-baru-atau-bekas-