JAKARTA, KOMPAS.com - Motor listrik Bike Smart Electric atau BS Electric diprediksi akan meluncur setelah uji tipe selesai. Banderolnya diposting tak sampai Rp 10 juta.
Djoko Iman Santoso, Direktur Pemasaran dan R&D BS Electric mengatakan, harga tersebut paling besar untuk alokasi baterai dan kontroler.
"Bicara motor listrik harganya 70 persen ialah baterai dan dinamo," kata Djoko Iman yang ditemui di IIMS Hybrid 2021 belum lama ini.
Di sisi lain, jika nanti meluncur dan benar dibanderol Rp 10 juta atau di bawahnya, maka BS Electric punya harga yang bersaing untuk motor listrik di kelasnya.
Untuk perbandingan, saat ini cukup banyak merek motor listrik yang masuk Indonesia tapi dijual Rp 20 ke atas. Salah satunya ialah NIU Gova 03 yang hadir di IIMS Hybrid 2021 dibanderol Rp 23 jutaan.
"Jadi menurut kami kami kenapa murah karena kami ingin memasyarakatkan motor listrik dulu," kata Djoko Iman.
"Kalau (harga) motor listriknya sudah hampir sama seperti motor konvensional orang pasti larinya ke konvensional karena sudah terbiasa pakai motor konvensional," katanya.
Untuk itu katanya, BS Electric menjajaki kesempatan untuk berkolaborasi dengan banyak pihak termasuk mencari vendor yang tepat.
"Kita juga ada rencana berkolaborsi dengan Astra Otoparts. (Untuk) item-item seperti lampu, housing, speedometer, rem dan brake pad," kata Djoko Iman.
Djoko Iman mengatakan, pihaknya sudah bicara dengan pihak Astra Otoparts untuk menjajaki kemungkinan bisnis ke depan.
"Kami sudah sampai kami despkirpsikan parts dan detailnya, dan kami sudah kasih ke sana ada tidak persamaannya. Karena kalau kita bikin baru dengan desain baru pasti mahal, jadi apa yang sudah diproduksi," katanya.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/04/26/154100215/alasan-harga-motor-listrik-bs-electric-ditekan