JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu komponen yang sangat vital pada sepeda motor adalah ban. Karet bundar ini harus dijaga kondisinya agar berkendara tetap aman dan nyaman karena begitu vital dalam keselamatan berkendara.
Salah satu cara yang paling mudah dalam merawat ban sepeda motor adalah menjaga tekanan udaranya agar tetap pada ukuran yang semestinya.
Walaupun ban adalah salah satu komponen yang bisa habis dan harus diganti baru secara berkala, namun tetap butuh perawatan rutin selama pemakaian.
Technical Warranty & Education Yamaha Madiun-Kediri Panca, mengatakan, salah satu cara merawatnya adalah dengan memastikan ukuran udara ban motor dalam kondisi tepat. Hanya saja, mayoritas pengendara kurang memperhatikan ketika mengecek tekanan udara ban motor.
"Cara paling umum dengan menekan ban pakai tangan. Jika ban terasa empuk saat dipencet berarti masih butuh tambahan angin, kalau sudah keras maka dianggap cukup. Padahal, cara mengukur tekanan angin ban seperti itu kurang tepat," ujar Panca, dalam keterangan resminya.
Seharusnya, ukuran angin ban disesuaikan dengan standar kebutuhan mobilitas sehari-hari penggunanya. Paling benar adalah menggunakan alat tekanan udara. Alat ini relatif murah dan tersedia di sejumlah toko online, sehingga mudah dimiliki.
Pengukur tekanan udara ini baiknya jadi perlengkapan wajib tiap kendaraan karena cukup vital. Selain itu, penggunaan angin jenis nitrogen dibanding angin biasa juga lebih disarankan agar kinerja ban lebih optimal.
"Nitrogen memiliki stabilitas yang jauh lebih baik daripada udara biasa. Tekanan udara ban motor yang diisi nitrogen tidak akan banyak berubah meski suhu sedang naik, baik karena cuaca maupun penggunaan di atas aspal," kata Panca.
Penggunaan nitrogen juga dapat membuat ban lebih awet, terutama untuk tipe ban tubeless.
“Ukuran tekanan ban harus disesuaikan dengan standarnya untuk kebutuhan sehari-hari, para pengendara dapat mengatur tekanan ban yaitu ban depan 29 PSI, ban belakang 33 PSI,” ujar Panca.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/04/17/040200315/jadul-periksa-tekanan-udara-ban-masih-ditekan-pakai-jari-tangan