JAKARTA, KOMPAS.com - Punya desain tajam dan lampu depan ala GS-Series membuat tampilan BMW C400X macho. Tapi sebenarnya motor ini buat habitat perkotaan.
Kompas.com mencoba kencan lebih dalam dengan C400X. Merasakan performa dan fitur serta rasa berkendara skutik seharga Rp 259 juta off the road tersebut.
Saat pertama mencoba duduk di atas C400X, dengan tinggi badan 168 cm jok motor buatan Jerman itu terasa tinggi dan membuat kaki harus jinjit lumayan tinggi.
Alasannya ialah dengan tinggi jok 774 mm tersebut joknya punya bentuk yang lebar seperti sofa sehingga membuat paha "mengangkang."
Selain lebar joknya juga panjang. Jok di sisi pengendara ada undakan kecil untuk penopang pinggul atau punggung. Tujuannya agar tidak mudah pegal jika perjalanan jauh.
Ketika mencoba posisi duduk terbaik, dalam arti pinggul menyentuh undakan tersebut, tangan jadi terlalu lurus saat menggapai setang.
Alhasil untuk berpijak agar bisa menapak sempurna mesti pakai satu kaki. Kemudian agar posisi tangan lebih rileks maka posisi duduknya mesti lebih maju. Tapi itu tidak jadi masalah.
C400X merupakan skutik gambot. Dimensi keseluruhan memiliki panjang 2.210 mm, lebar 835 mm, tinggi 1.305 mm dan jarak sumbu roda 1.565 mm.
Berat bersih motor ialah 201 kg. Cukup berat. Apalagi jika didorong dalam kondisi mati. Tapi ketika dikendarai justru tidak terasa seperti itu.
Saat mesin hidup dan motor jalan, yang terasa bukan berat tapi stabil. Insinyur BMW Motorrad tahu betul cara mengemas motor lebih mudah dikendalikan.
Setangnya cukup enteng. Penilaian kami, siapa yang terbiasa membawa skutik bongsor kelas 150cc apalagi 250cc, tidak butuh banyak penyesuaian dengan motor ini.
Gas diputar motor melaju. Torsinya cukup halus mengalir dari bawah. Dari kondisi nol sampai 100 kpj diraih cukup cepat, meski Kompas.com tidak menghitung secara pasti berapa detik.
Di atas kertas BMW C400X mengusung mesin 350cc, satu silinder. Rincian bore x stroke yakni 80 mm x 69.6 mm dan mampu menghasilkan tenaga 34 tk pada 7.500 rpm.
Saat menghadapi kondisi jalan merayap motor juga masih nyaman diajak meliuk-liuk. Bodi motor cukup nurut untuk diajak bermanuver.
Catatan Kompas.com ialah motor ini aslinya dibuat untuk komuter kota, tapi buat di kota seperti Jakarta yang stop and go malah terasa lebih enak untuk diajak jalan jauh.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/04/16/100200215/bagaimana-rasanya-kencan-dengan-bmw-c400x