JAKARTA, KOMPAS.com – Wacana soal regulasi ukuran bus baru memang sudah dibicarakan sejak beberapa bulan lalu. Wacananya, sasis bus dengan Gross Vehicle Weight (GVW) 18 ton, dimensi panjangnya maksimal 12 meter.
Hal ini tentu berbeda dengan regulasi yang masih berlaku saat ini, dimana sasis bus dengan GVW 18 ton biasanya dipasangkan bodi dengan panjang 12,8 meter.
Sedangkan untuk bus dengan panjang 12 meter biasanya bisa menggunakan dengan sasis yang memiliki GVW 15 sampai 16 ton.
Selain itu, pengusaha bus biasanya memilih sasis dengan GVW 18 ton karena unitnya yang premium.
Sebut saja Scania K360iB dan Mecedes Benz OH 1836, keduanya memiliki GVW 18 ton dan relatif nyaman karena memakai suspensi udara tipe wide.
Lalu, belum lama ini PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) merilis satu unit sasis terbaru, Hino R260 AS yang memakai suspensi udara tipe wide. Apakah hadirnya sasis baru ini menyesuaikan wacana regulasi yang akan datang?
Deputy GM Product Division PT HMSI Prasetyo Adi Yudho mengatakan, produk terbaru Hino sebenarnya tidak bermaksud untuk mengikuti wacana regulasi soal ukuran bus besar.
“Hadirnya Hino R260 AS ini lebih karena kebutuhan market yang butuh kenyamanan. Kalauu regulasi baru itu, ya pasti kita ikut,” ucap Prasetyo kepada Kompas.com, Rabu (14/4/2021).
Sasis baru Hino ini adalah hasil kerja sama antara Hino dan karoseri Adiputro. Hino sebagai penyedia sasis dan Adiputro sebagai partner manufaktur, yang membuat suspensi udaranya.
“Kita menghindari perubahan sistem suspensi dari per daun ke suspensi udara tanpa seizin kami. Jadi produk R260 AS yang diproduksi nantinya sudah sesuai standar Hino dan tersertifikasi,” kata Prasetyo.
Hal ini juga melihat berbagai karoseri kerap memodifikasi sasis R260 per daun menjadi suspensi udara. Sebelumnya, Hino tidak menyarankan modifikasi ini, namun sekarang, sudah ada produk resmi yang dibuat sesuai standar Hino.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/04/14/180100315/sasis-baru-hino-sudah-ikuti-wacana-regulasi-bus-terbaru-