JAKARTA, KOMPAS.com – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI saat ini memang mengupayakan Zero Truk Over Dimension Over Loading (ODOL) di tahun 2023. Hadirnya truk ODOL kerap menjadi biang kerok rusaknya infrastruktur di Indonesia.
Selain merusak infrastruktur yang akhirnya merugikan negara, ada permasalahan lain yang dialami truk ODOL. Masalah lain yang dialami oleh truk ODOL di Indonesia yakni tidak boleh melintasi perbatasan.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub RI Budi Setiyadi mengatakan, truk ODOL dari Indonesia dianggap tidak aman untuk masuk ke negara tetangga.
“Mereka menganggap kendaraan Indonesia yang masuk ke negaranya tidak safety dan mereka melindungi warganya. Ini suatu pukulan telak, kita mau sampai kapan seperti itu?” ucap Budi dalam sambutannya ketika peluncuran produk terbaru Hino, beberapa waktu lalu.
Budi menginginkan kalau truk-truk dari Indonesia bisa menyeberang ke negara tetangga tanpa harus masuk ke Terminal Barang Internasional (TBI) untuk memindahkan barangnya.
Saat ini, di lapangan, barang dari truk Indonesia harus dipindahkan terlebih dahulu ke truk dari negara tetangga.
“Kalau barang kita masuk ke Malaysia, harus masuk ke terminal barang mereka, untuk ditukar ke kendaraan mereka baru boleh masuk. Artinya ada waktu dan biaya lagi pada saat memasukkan barang ke Malaysia,” kata Budi.
Budi berharap Hino bisa menjadi pelopor truk tidak ODOL. Sehingga nantinya merasa bangga melihat truk dengan pelat nomor Indonesia sedang berjalan di negara tetangga.
“Kita tertinggal di ASEAN karena masih ODOL. Jangankan dengan Malaysia atau Thailand, dengan Vietnam saja kita sudah kalah,” ucapnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/04/13/074200215/masalah-lain-truk-odol-indonesia-ditolak-masuk-negara-tetangga