JAKARTA, KOMPAS.com - PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) memastikan bahwa tidak menerima dampak atas putusan prinsipal untuk menghentikan sementara pabrik di Korea Selatan karena kekurangan suku cadang elektronik (cip).
Pasalnya, seluruh pengadaan kendaraan yang sudah masuk daftar pada jangka waktu menengah sudah dipikirkan secara matang dan tidak akan terganggu, setidaknya sampai semester I/2021.
Demikian yang diungkapkan oleh Chief Operating Officer HMID Makmur, saat berbincang bersama Kompas.com, Senin (12/4/2021).
"Benar, ada penghentian pabrik sementara di Korea Selatan. Tapi, sejauh ini tidak berdampak terhadap (pengadaan unit) ke Indonesia. Sehingga aman, hingga semester I/2021 pun tak masalah," katanya.
Hanya saja Makmur memang tidak bisa memberikan informasi lebih jauh mengenai kuota pengadaan unit Hyundai tiap model per-bulan. Sebab, hal tersebut merupakan kebijakan perseroan.
Sebelumnya diberitakan Reuters pada Sabtu (10/4/2021), Hyundai Motor Co memutuskan untuk menghentikan sementara produksi di pabrik Asan, Korea Selatan, karena kurangnya pasokan semikonduktor bagian unit kontrol powertrain.
Suku cadang ini pula yang digunakan dalam sistem kamera kendaraan depan Kona dan masalah di lini produksi Hyundai Mobis Co., yang meluncurkan motor traksi untuk Ioniq 5.
Dengan penghentian produksi tersebut, perseroan memperkirakan kerugian produksi 6.000 unit Kona dan 6.500 unit Ioniq 5.
"Kami terus memantau situasi untuk mengambil tindakan cepat dan diperlukan guna mengoptimalkan produksi sejalan dengan kondisi pasokan," kata juru bicara Hyundai.
Pabrik Asan sendiri menghasilkan 300.000 kendaraan setiap tahun, termasuk sedan Sonata dan Grandeur.
Hyundai pekan lalu juga mengumumkan akan menghentikan produksi di Ulsan, pabrik utamanya di Korea Selatan, dari 7-14 April 2021 karena masalah serupa.
Menggarisbawahi parahnya krisis kekurangan chip global, Hyundai telah menjadi produsen mobil terbaru yang menghentikan produksi karena kekurangan cip.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/04/12/160100915/krisis-cip-global-hyundai-indonesia-pastikan-pasokkan-unit-aman