JAKARTA, KOMPAS.com – Perusahaan Otobus (PO) yang terkenal dengan warna merah, Agra Mas bisa dikatakan PO bus yang masih muda. PO ini didirikan pada tahun 2003 di bawah PT Anugerah Mas.
Melansir dari website resmi PO Agra Mas, pada awal perkembangannya, PO dengan bodi berwarna merah ini menyediakan layanan bus AC Ekonomi untuk mengakomodasi penumpang yang bepergian dari daerah sekitar Jakarta dan sebaliknya.
Pada saat itu, walaupun kelas layanannya berupa AC ekonomi, pelayanan yang diberikan Agra Mas tetap maksimal. Bahkan ada yang mengatakan kalau pengamen dan pedagang asongan dilarang masuk ke kabin bus.
Anggota Forum Bismania Indonesia Dimas Raditya menambahkan, ada hal unik soal PO yang bermarkas di Cipayung, Jakarta Timur ini yaitu memiliki bus-bus impor dari Jepang.
“Agra Mas koleksi bus-bus built up bekas dari Jepang buat armada bus kotanya,” ucap Dimas kepada Kompas.com, Kamis (1/4/2021).
Bus bekas dari Jepang ini kebanyakan menggunakan sasis Hino, Isuzu, ban Mercedes Benz. Bentuknya yang mengotak khas bus Jepang menjadi salah satu armada yang unik yang beroperasi di dalam kota.
Kemudian berlanjut ke tahun 2011, Agra Mas mengembangkan pelayanannya dengan membuka trayek Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) untuk tujuan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Armada yang digunakan pun bisa dibilang premium di kelasnya.
Armada yang menggunakan sasis eropa seperti Scania K410iB, K360iB dan Mercedes Benz OH 2542, OH 1836 digunakan untuk AKAP. Bahkan pada tahun 2018, PO Agra Mas merilis bus tingkat dengan trayek Parung – Jakarta – Jepara.
Selain armada mewah seperti bus tingkat, banyak juga bodi lainnya seperti Super High Decker (SHD). Dimas mengatakan, berbagai karoseri seperti Adiputro, Laksana, dan Morodadi Prima menjadi pembuat bodi bus PO Agra Mas.
Untuk kelas layanan yang dimiliki Agra Mas, ada Super Double Decker, Executive, dan VIP. Selain bus AKAP dan AKDP, Trans Jabodetabek, ada juga angkutan bandara dan pariwisata milik PO Agra Mas.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/04/01/154200915/sejarah-po-agra-mas-senang-pakai-bus-bekas-dari-jepang