Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apa Benar Ban Lebar Mobil Bikin Aquaplaning Lebih Mudah Terjadi?

JAKARTA, KOMPAS.com – Salah satu modifikasi yang paling sering dilakukan oleh pemilik mobil pribadi adalah menganti pelek dan ban. Biasanya, pemilihan ukuran ban akan lebih lebar dari standar pabrikan demi tampilan mobil lebih kekar.

Jika ban lebar ini digunakan saat permukaan jalan kering, tentunya membuat mobil lebih mencengkeram aspal. Hal ini dikarenakan lebih lebarnya permukaan ban yang bersentuhan dengan aspal.

Namun, ban lebar ternyata punya risiko lain ketika jalan di permukaan jalan basah atau ketika lagi hujan. Salah satunya, risiko aquaplaning yang lebih mudah terjadi.

On Vehicle Test Manager PT Gajah Tunggal Tbk. Zulpata Zainal mengatakan, walaupun memiliki performa yang baik di kondisi kering, ban tapak lebar lebih rawan mengalami aquaplaning.

“Di lapangan tes GT radial, biasa dilakukan aquaplaning atau hydroplaning. Hasilnya, ban yang lebih lebar akan lebih cepat terjadinya gejala aquaplaning,” ucap Zulpata kepada Kompas.com, belum lama ini.

Zulpata mengatakan, ban dengan tapak lebar bisa diibaratkan dengan memantulkan batu ke air. Semakin lebar dan cepat batu dilempar, maka jumlah lompatan batunya lebih banyak.

Namun walau ban lebar lebih mudah mengalami aquaplaning, bukan berarti ban ukuran standar lebih aman. Zulpata mengingatkan untuk tetap berhati-hati ketika mengemudi di permukaan jalan yang basah.

“Ban lebar atau tidak, sebaiknya lebih hati-hati. Karena pasti cengkeraman dan yang paling penting respons ban jadi berkurang di permukaan basah,” kata Zulpata.

https://otomotif.kompas.com/read/2021/04/01/102200615/apa-benar-ban-lebar-mobil-bikin-aquaplaning-lebih-mudah-terjadi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke