DOHA, KOMPAS.com - Valentino Rossi mengingat saat dia terkena Covid-19 pada Oktober 2020. The Doctor mengatakan, isolasi mandiri ialah masa-masa paling berat.
Rossi mengatakan dia terbiasa dengan banyak orang. Sendirian saat karantina menjadi pengalaman yang asing. Pebalap Petronas Yamaha SRT itu bahkan merasa tersiksa karena terisolasi.
"Itu sulit karena saya terisolasi dari segalanya. Saya, yang menjadi bagian dari pesta sejak lahir. Semua orang yang saya temui tersenyum kepada saya dan saya sepertinya membuat mereka senang," katanya mengutip Motorsport-Total.com, Rabu (31/3/2021).
Dalam wawancara dengan surat kabar Italia La Repubblica, Rossi mengatakan yang sulit ialah sendirian. Sebab sampai saat itu dia belum pernah merasakan yang namanya kesepian.
"Memahami apa itu kesepian. Sesuatu seperti ini belum pernah terjadi pada saya sebelumnya," kata Rossi.
Seperti diberitakan, Rossi positif Covid-19 beberapa hari setelah GP Prancis di Le Mans tahun lalu. Rossi bercerita sebelum dinyayakan positif, dia sempat bertemu teman lamanya.
"Saya kembali pada hari Minggu setelah balapan Le Mans dan memesan pizza. Saat itulah saya bertemu pria dari Milan ini, kami sudah saling kenal sejak lama. Dia senang karena dia mengatakan semua yang terjadi di kota adalah neraka, tapi hasil tesnya dia, negatif," katanya.
Namun, hasil tersebut ternyata salah.
“Saya tidak tahu apakah saya memeluknya atau hanya menjabat tangannya. Tetapi dua hari kemudian dia menelepon saya dan mengatakan dia demam," katanya.
"Aduh, pikirku. Dua hari kemudian saya bangun dengan sakit punggung yang parah dan suhu tubuh tinggi," kata Rossi.
Melihat penyakitnya sendiri, Rossi berharap vaksinasi bisa lebih cepat diterima semua orang.
"Saya berharap semua orang bisa melakukannya secepatnya. Saya pikir terutama yang lebih tua dan orang tua saya, yang secara bertahap mencapai usia tertentu," katanya.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/04/01/084200515/valentino-rossi-mengaku-tersiksa-cerita-soal-pengalaman-covid-19