Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sering Campur BBM Beda Oktan? Ini Akibatnya

JAKARTA, KOMPAS.com - Mencampur bahan bakar minyak (BBM) kendaraan bermotor dengan jenis yang berbeda kerap dilakukan oleh pemilik kendaraan dengan berbagai alasan.

Seperti halnya mengombinasika Pertalite dengan Pertamax atau Pertamax Turbo sesekali guna memperbaiki perfoma mesin dan membuat pembakaran lebih baik.

Lantas, adakah efek yang ditimbulkan jika kendaraan sering menggunakan bensin dengan Research Octane Number (RON) berbeda?

Kepala SPBU Pertamina Cikini dan Pramuka Paimin mengatakan, hal tersebut sebetulnya sah-sah saja dilakukan, namun tidak akan perpengaruh apapun terhadap perfoma mesin.

“Contoh, pemilik mobil biasanya menggunakan bensin Premium, kemudian setiap 6 bulan sekali isi Pertamax Turbo, hal itu diperbolehkan. Namun, tidak ada efek pengaruh ke perfoma kendaraan,” ujar Paimin saat dihubungi Kompas.com, Rabu (31/3/2021).

Paimin menjelaskan, mencampurkan Pertalite, Pertama, sampai Pertamax Turbo sangat bisa dilakukan karena ketiganya merupakan golongan bensin serta memilik kandungan zat yang sama. Kendati demikian, Paimin tidak merekomendasikan hal tersebut untuk dilakukan.

“Sebab, masing-masing bensin memiliki karakteristik sulfur yang berbeda, muatannya pun juga berbeda,” katanya.

Jika awalnya mengonsumsi Pertalite, kemudian dicampur dengan BBM oktan tinggi seperti Pertamax Turbo, hal tersebut tidak akan memperbaiki perfoma mesin. Justru yang terjadi adalah menurunnya kualitas bahan bakar.

“Sebaiknya pemilik kendaraan memilih BBM berdasarkan rasio kompresi mobilnya. Karena kalau memilih BBM yang lebih tinggi rasionya dari kendaraan yang dimiliki, bisa jadi tidak akan terbakar sempurna. Otomotis akan ada sisa residu,” ucap Paimin.

Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi juga menyarankan sebaiknya pemilik kendaraan setia pada satu jenis bahan bakar saja.

“Tentunya, bensin yang digunakan harus sesuai dengan rasio kompresi kendaraan atau yang direkomendasikan oleh pabrikan,” kata Didi.

Dengan menggunakan bahan bakar yang sesuai, maka kondisi mesin juga akan tetap terjaga. Sebaliknya, jika tidak sesuai bisa menimbulkan kerak, karena pembakaran tidak sempurna.

https://otomotif.kompas.com/read/2021/03/31/142100615/sering-campur-bbm-beda-oktan-ini-akibatnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke