JAKARTA, KOMPAS.com - Ketika berkendara di jalan tol membutuhkan konsentrasi ekstra, pasalnya para pengemudi berkendara dengan kecepatan tinggi terutama bagi mereka yang berada di lajur kanan.
Dalam kecepatan tersebut, seseorang memiliki peluang besar mengalami kecelakaan jika tidak konsentrasi secara penuh.
Seperti contoh video yang diunggah oleh akun instagram @dashcam_owners_indonesia. Dalam rekaman tersebut terlihat mobil berwarna abu-abu yang melakukan pengereman secara mendadak di lajur kanan tol.
Mobil yang berada berada tepat di belakang pun tidak bisa menghindar hingga akhirnya terjadi tabrakan.
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, lajur kanan pada jalan tol memang lebih berbahaya karena kecepatan kendaraan relatif tinggi.
Selain itu, kebiasaan pengemudi di Indonesia yang tidak menjaga jarak aman tiga detik dengan kendaraan di depannya membuat potensi tabrakan beruntun semakin tinggi.
“Ada saja alasan pengemudi di Indonesia tidak bisa menjaga jarak aman. Kalau tiga detik, pasti lajurnya diserobot orang lain. Padahal pengetahuan mereka dalam membaca risiko bahaya di bawah rata-rata. Ini terbukti dengan masih sering terjadinya kecelakaan beruntun,” kata Sony.
Sony mengingatkan, sebaiknya kecepatan kendaraan tidak boleh berlebih dan harus sesuai dengan lajurnya.
“Biasakan gunakan lajur kanan hanya untuk mendahului, maksimal dihitung 20 menit di lajur kanan, kemudian kembali ke lajur semula,” ucapnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/03/30/114200915/pahami-ada-risiko-berkendara-di-lajur-kanan-jalan-tol