JAKARTA, KOMPAS.com - Saat ini mobil listrik memang cukup diminati masyarakat ibu kota, pasalnya mobil ini terbilang memiliki beberapa keunggulan. Salah satu yang paling dirasakan oleh penggunanya adalah tidak perlu terkena peraturan ganjil genap.
Namun ternyata masih ada beberapa kendala yang membuat masyarakat berpikir dua kali untuk membeli mobil listrik. Satu diantaranya adalah terkait kemampuan mobil untuk menghadapi curah hujan yang cukup tinggi yang disertai dengan genangan air.
“Banyak yang masih khawatir, itu hal yang wajar. Tapi perlu diketahui, baterai pada mobil listrik itu bersifat kering dan ada pelindungnya, tidak seperti pada ponsel,” ujar Service Head Auto2000 Jayakarta, Hendra Leksmono, belum lama ini kepada Kompas.com.
Meski ada pelindungnya, menurut Hendra, pemilik kendaraan sebaiknya tidak memaksakan untuk menerobos genangan air yang tinggi.
Paling tidak, jangan sampai setengah ban. Sebab, saat melintasi wilayah tersebut kemungkinan air memasuki bagian-bagian berbahaya di balik lap mesin terbuka lebar. Pada akhirnya, kendaraan bisa mengalami mogok.
“Kalau mobil mati, masalah tersebut (baterai rusak) masih bisa terjadi karena aliran listriknya itu tetap hidup untuk mengaktifkan alarm, anti thief dan lain sebagainya.” ucap Hendra.
Imbauan ini sejatinya tidak hanya untuk mobil berteknologi motor listrik, tetapi juga kendaraan dengan mesin konvensional.
“Bila dipaksakan, siap-siap untuk mengocek dana besar untuk melakukan perbaikan,” kata Hendra.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/03/25/091200015/seberapa-aman-mobil-listrik-melewati-banjir-