SOLO, KOMPAS.com - Kampas rem dapat aus dan habis seiring pemakaian. Maka dari itu komponen ini wajib diganti secara berkala agar proses pengereman dapat dilakukan dengan optimal.
Namun bagaimana dengan piringan cakram? Apakah komponen ini juga perlu untuk diganti?
Sebagai salah satu komponen penting dalam sistem pengereman, piringan cakram rem juga wajib untuk diganti pada kondisi tertentu.
Meski masa pakainya lebih lama dari kampas rem, jangan mengabaikan kondisi piringan cakram.
Lalu kapan sebaiknya mengganti piringan cakram?
Joko Suparman selaku Kepala Mekanik Bengkel Ahass Sumber Motor Sragen mengatakan, piringan cakram tidak bisa diukur masa pakainya berdasarkan jarak tempuh atau usia.
"Piringan cakram itu tidak bisa divonis dari jarak tempuh atau usianya, tergantung pemakaian tiap pengendara. Kalau kampas rem rutin diganti sebelum benar-benar habis, pasti piringan cakram lebih awet," kata Joko saat ditemui Kompas.com beberapa waktu lalu.
Dapat dikatakan usia piringan cakram tergantung pada sikap pengendara dalam merawat kendaraannya.
"Kampas rem kalau habis kan tinggal bagian besi saja. Jika tetap dipaksa untuk mengerem, maka akan menggesek piringan cakram dan menyebabkan piringan cepat aus," kata Joko lebih lanjut.
Jika piringan cakram sudah terlihat aus ditandai dengan permukaan yang tidak rata dan ketebalan yang berkurang, maka harus segera dilakukan penggantian.
Bila tetap memaksakan memakai piringan cakram yang sudah aus, ada banyak risiko kecelakaan yang menanti.
Piringan cakram dapat bengkok saat dipaksa mengerem dalam kecepatan tinggi. Risiko terparah adalah piringan dapat patah.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/03/19/111200015/ketahui-ciri-piringan-cakram-motor-harus-diganti