Pasang Girder, Astra Tol Cipali Lakukan Rekayasa Lalu Lintas di KM 158

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Lintas Marga Sedaya atau dikenal dengan Astra Tol Cipali, akan melakukan pemasangan girder jembatan di KM 158 akses tol Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati.

Sehubungan dengan proses tersebut, Direktrur Operasi Astra Tol Cipali Agung Prasetyo mengatakan, pihaknya akan melakukan langkah antisipasi berupa rekayasa lalu lintas.

"Pekerjaan pembangunan jalan tol akses BIJB Kertajati sudah melakukan pemasangan girder jembatan. Dengan dipasangnya girder  di KM 158, maka progress pembangunan jalan tol akses BIJB Kertajati saat ini sudah memasuki 60 persen pekerjaan," kata Agung dalam keterangan resminya, Kamis (18/3/2021).

Untuk langkah rekayasa lalu lintas yang akan dilakukan Astra Tol Cipali adalah membuat detour guna pengalihan arus. Pelaksanaannya sendiri dimulai dari 15 hingga 20 Maret 2021 dari pukul 07.00 sampai 15.00 WIB.

Demi keamanan dan kenyamanan para pengguna jalan, Agung menambahkan bila pihaknya telah melengkapi perambuan peringatan dini di sekitar lokasi pekerjaan sepanjang 400 meter.

Tak hanya itu, Astra Tol Cipali juga memberikan informasi terkiat pemasangan girder melalui media luar ruang, seperti pemasangan spanduk di JPO baik arah Jakarta dan Palimanan, variabel message sign, sampai pembagian dan pemasangan flayer di tiap gerbang tol sebelum Kertajati sampai Cikampek.

"Dihimbau pengguna jalan untuk tetap berhati-hati saat melintas di ruas tol Cipali terutama saat sedang dilakukan pekerjaan. Pastikan batas kecepatan tidak melebihi batas maksimal kendaraan 100 kpj dan kurangi kecepatan saat hujan serta jaga jarak aman," kata Agung.

Adapun penmbangunan jalan tol akses BIJB Kertjati dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat di sekitar lokasi. Proyek tersebut dilaksanakan Astra Tol Ciplai bersama Manajemen Proyek Astra Infra Soulution dan PT ACSET Indonusa Tbk.

Melalui peningkatan layanan konstruksi yang dilakukan, Astra Tol Cipali berharap tidak hanya memberikan pelayanan yang terbaik kepada pengguna jalan, namun dapat menjadi penghubung dan membuka potensi ekonomi di wilayah Kertajati.