JAKARTA, KOMPAS.com - Nissan Indonesia sudah absen melakukan distribusi beberapa produk andalannya, seperti Livina selama lima bulan berturut sejak kuartal IV/2020 atau Oktober tahun lalu.
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, penjualan dari pabrik ke diler alias wholesales terakhir yang dilakukan mobil keluarga kembaran Mitsubishi Xpander tersebut dilakukan pada September 2020.
Kala itu, distribusi yang dilakukan sebesar 1.377 unit dengan penjualan tertinggi ke diler terjadi satu bulan sebelumnya mencapai 6.338 unit.
Dikonfirmasi Kompas.com, Head of Marketing Communication PT Nissan Motor Distribution Indonesia (NMDI) Julian Olmon menyebut pencapaian terkait bukanlah masalah besar.
Sebab, perseroan saat ini berfokus untuk melakukan penjualan langsung ke konsumen alias ritel. Hanya saja pihak NMID tak bisa menyebutkan besaran datanya.
"Livina sejauh ini masih sesuai harapan. Kami berfokus untuk melakukan penjualan ritel tetapi maaf, sesuai kebijakan perusahaan kami tidak bisa share datanya," ujar dia belum lama ini.
Lantas mengenai proses pemindahan manajemen dan hak distribusi dari PT Nissan Motor Indonesia (NMI) menjadi NMDI, Julian menjelaskan tidak ada masalah.
Kegiatan bisnis Nissan di dalam negeri pun masih berjalan, yang meliputi distribusi, penjualan, dan purna jual. Hanya saja, mungkin ada perbedaan sedikit mengenai strategi jangka menengah-panjang yang dilakukan.
"Sudah sejak tahun 2001 NMDI memiliki peran dan bertanggung jawab untuk melakukan distribusi kendaraan, suku cadang dan komponen merek Nissan di Indonesia," ujar Julian.
"Sesuai dengan informasi yang pernah disampaikan bahwa perubahan yang terjadi di NMDI hanya kepemilikan saham dimana saat ini 75 persen saham dikuasai Indomobil dan 25 persen saham sisanya dikuasai oleh Nissan Motor Co. Ltd," lanjut dia.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/03/17/142100715/nissan-livina-nihil-distribusi-selama-5-bulan