Menjawab stigma tersebut, Muhammad Fawzi, salah satu pemilik bengkel khusus Mercedes-Benz bernama Mangaraja mengatakan, mahal atau murah biaya servis itu sebenarnya subjektif.
“Kalau mobilnya mahal ya pasti mahal juga perawatannya. Kisaran biaya pastinya juga berbeda dengan mobil Jepang. Tapi, karena Mercy umumnya sekelas dengan mobil-mobil Jepang seperti Camry atau Lexus, jadi rasanya tidak terlalu jauh perbedannya,” ujar Fawzi saat dihubungi Kompas.com, Rabu (10/3/2021).
Fawzi menjelaskan, segi kualitas stok sparepart mobil Eropa memang tidak sebanyak dengan mobil Jepang. Inilah salah satu faktor yang menyebabkan biaya servis mobil Eropa sedikit lebih mahal dari mobil Jepang.
“Kemudian, dari segi kualitas sparepart mobil Eropa juga lebih baik dari mobil Jepang pada umumnya,” ucapnya.
Pada kesempatan yang berbeda, stigma tersebut juga coba ditepis oleh Deni Chandra, pemilik bengkel khusus Mercedes-Benz bernama Starpro di bilangan Jakarta Utara.
“Kalau kita membeli Mercy dengan tipe paling atas atau model sport seperti G-Class misalnya, jelas biaya perawatannya akan mahal. Sama seperti mobil Jepang, kalau kita punya Camry atau Lexus biaya perawatannya juga pasti mahal. Tapi kalau Mercy tipe C atau E biaya perawatannya hampir sama dengan mobil Jepang,” ujar Deni.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/03/10/163100615/stigma-mercy-mobil-mahal-perawatannya-benarkah-