Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Awal Bus Oleng di Indonesia Ternyata Terinspirasi dari Amerika Latin

JAKARTA, KOMPAS.com – Bus atau truk oleng saat ini kerap dianggap keren di media sosial. Berbagai orang senang ketika merekam aksi bus dan truk yang oleng lalu diunggah ke media sosial.

Mengolengkan bus atau truk ini biasanya dengan cara pengemudi memutar setir dari kiri ke kanan secara agresif. Dengan begitu, bus memang tetap berjalan lurus, tetapi bodi jadi oleng dan terlihat seperti bergoyang.

Aksi ini memang sebenarnya sangat berbahaya. Namun, selain pengemudinya yang ingin terkenal, para perekam juga turut memprovokasi sopir agar mengolengkan bus atau truk ketika berjalan di jalan raya.

Lalu, sebenarnya sejak kapan kegiatan yang berbahaya ini mulai terkenal di Indonesia?

Anggota Forum Bismania Indonesia Dimas Raditya mengatakan, tren oleng ini ternyata bermula di luar negeri, tepatnya di Amerika Selatan.

“Truk di Amerika Selatan sering melakukan aksi oleng ini, baru kemudian di Indonesia. Mulanya juga dari truk, kemudian mulai tren di bus sekitar 2019,” kata Dimas kepada Kompas.com, belum lama ini.

Aksi bus dan truk oleng ini sebenarnya meresahkan. Para pengemudi yang melakukannya tidak paham apa dampak dari melakukan oleng tersebut.

Training Director The Real Driving Centre Marcell Kurniawan mengatakan, aksi oleng yang dilakukan pengemudi bus dan truk tersebut sangat tidak perlu dilakukan dan membahayakan orang lain.

“Mereka mengambil risiko yang enggak perlu yang bisa menyebabkan bahaya bagi dirinya dan orang lain. Bahayanya jelas bisa terbalik kendaraannya,” kata Marcell kepada Kompas.com.

Bus dan truk yang tinggi memiliki centre of gravity yang tinggi pula. Sehingga, jika bodi miring sedikit, sebenarnya sangat mudah terguling dan akhirnya terjadi kecelakaan.

https://otomotif.kompas.com/read/2021/03/06/084200115/awal-bus-oleng-di-indonesia-ternyata-terinspirasi-dari-amerika-latin

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke