JAKARTA, KOMPAS.com - Kinerja ekspor mobil buatan Indonesia pada awal tahun masih mencatatkan perlambatan yang cukup signifikan imbas pandemi virus corona alias Covid-19.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), pengkapalan secara utuh atau completely built-up (CBU) pada Januari 2021 melambat 19,8 persen dibanding bulan sebelumnya menjadi 25.490 unit.
Hal serupa terjadi pada ekspor komponen mobil, yakni dari 7.496.724 pis jadi 7.240.516 unit (minus 3,4 persen). Kendati begitu, beberapa merek menyatakan kenaikan.
Beberapa di antaranya ialah Toyota dan DFSK dengan rata-rata positif hingga 90 persen. Sementara ekspor mobil secara terurai alias CKD dan komponen, Toyota, Honda, serta Hino naik sampai 250 persen.
Adapun ekspor mobil paling banyak merupakan buatan Daihatsu yang sebagian besar merek Toyota, yakni sebanyak 7.525 unit. Tetapi, capaian itu sejatinya melemah 40,1 persen dari periode Desember 2020.
Kemudian secara berurutan posisi selanjutnya ditempati oleh Toyota (4.704 unit), Mitsubishi Motors (4.602 unit), Suzuki (2.474 unit), Honda (840 unit), dan Hino (185 unit).
Namun demikian, akumulasi tahunan (year-on-year) ekspor mobil CBU pada Januari 2021 berhasil tumbuh 4,2 persen dari 19.631 unit. Hal ini menandakan bahwa permintaan dari luar negeri mulai berangsur pulih.
Tren serupa juga terjadi untuk ekspor CKD dan komponen yang masing-masing naik 68,8 persen serta 43,3 persen. Berikut rinciannya;
Ekspor mobil secara CBU per-Januari 2021:
Daihatsu: 7.525 unit
Toyota: 4.704 unit
Mitsubishi Motors: 4.602 unit
Suzuki: 4.602 unit
Honda: 840 unit
Hino: 185 unit
Hyundai: 116 unit
DFSK: 8 unit
Ekspor mobil secara CKD per-Januari 2021:
Toyota: 6.050 unit
Suzuki: 948 unit
Mitsubishi Motors: 540 unit
DFSK: 78 unit
Ekspor komponen mobil per-Januari 2021:
Toyota: 5.943.494 pis
Honda: 1.137.075 pis
Hino: 148.951 pis
Suzuki: 10.996 pis
https://otomotif.kompas.com/read/2021/03/04/130100715/ekspor-mobil-dari-indonesia-masih-turun-di-awal-2021