JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah hadir sejak tahun 2004, PT Honda Prospect Motor (HPM) secara resmi mengumumkan untuk menghentikan produksi Honda Jazz di tahun ini.
“Untuk saat ini memang kami tidak memproduksi lagi Honda Jazz di Indoneisa. Namun kami akan terus mempelajari kebutuhan konsumen, sehingga tidak menutup kemungkinan untuk memasarkan lagi model ini jika memang ada pasar dan kebutuhannya,” ujar Yusak Billy, Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor, dalam konferensi virtual (3/3/2021).
Lantas, akankah ada kenaikan dari harga mobil bekas Honda Jazz?
Presiden Direktur Mobil88 Halomoan Fischer mengatakan, untuk saat ini dirinya belum bisa memprediksi apakah akan ada kenaikan mobil bekas Honda Jazz.
“Saya harus mempelajari dulu, peminatnya banyak atau tidak. Biasanya mobil bekas itu tergantung peminatnya. Ada beberapa tipe yang sudah discontinue mengalami sedikit kenaikan,” ujar Fischer saat dihubungi Kompas.com, Rabu (3/3/2021).
Menurut Fischer, untuk pasar hatchback kebanyak konsumen lebih menaruh minat pada LCGC.
“Karena kebanyakan konsumen meminang mobil kompak, pasti menginginkan harga yang lebih murah seperti LCGC,” ucapnya.
Fischer juga menambahkan, mobil yang baru mengalami stop produksi, belum tentu harganya langsung naik.
“Saat ini market lumayan susah di tebak. Pada saat nanti mereka merasa mobil tersebut sudah jarang atau tidak ada stok baru akan mulai dicari. Jadi, belum tentu langsung naik sekarang, bisa jadi satu atau dua tahun kemudian,” kata Fischer.
Hal serupa juga diungkapkan oleh salah satu pebisnis mobil seken di WTC Mangga Dua, Joni Gunawan. Menurutnya, mungkin saja akan mengalami kenaikan harga, namun tidak terlalu signifikan.
“Bisa saja naik untuk mobil tahun 2019 atau 2020, namun kenaikannya tidak signifikan. Tergantung bagaimana pengganti Honda Jazz nanti,” kata Joni.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/03/04/091200815/honda-jazz-stop-produksi-harga-bekasnya-bakal-naik-