Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kalau Hanya Wheelie Belum Bisa Disebut Stunt Rider

JAKARTA, KOMPAS.com – Aksi anak-anak muda yang melakukan wheelie di jalan raya sudah mulai meresahkan masyarakat. Sering kali mereka tak hanya merugikan diri sendiri tapi juga lingkungan di sekitarnya.

Reza Syahdri Sihombing alias Reza SS, pegiat freestyle yang sudah malang melintang di berbagai kejuaraan stunt rider Asia dan Eropa, mengatakan, sebaiknya mereka yang hobi melakukan wheelie di jalan segera minta bimbingan para ahli.

“Ini pentingnya harus ada bimbingan orang tua, organisasi juga seperti IMI, bahkah kepolisian harus kasih atensi. Mereka sebetulnya butuh tempat,” ujar Reza, kepada Kompas.com (28/2/2021).

Menurutnya, jika hanya dilakukan sebagai ajang pamer dan diunggah ke media sosial, sebaiknya hal itu tidak dilakukan. Karena malah membuat anak-anak muda lainnya terpancing dan melakukan hal yang sama.

“Freestyle itu jangan cuma wheelie doang. Ada empat basic gaya, mulai dari wheelie, burn out, stoppie, hingga acrobatic,” ucap Reza.

“Kalau bisa melakukan semuanya secara profesional, baru bisa disebut stunt rider. Tapi itu tadi harus dilakukan di tempat tertutup, pakai perlengkapan safety yang lengkap,” katanya.

“Takutnya, jika tidak ada peringatan atau imbauan dari stunt rider bahwa tindakan itu salah, generasi yang masih kecil ikut-ikutan meniru aksi itu,” kata dia.

"Sebagai sesama rider, saya hanya ingin menyarankan saja. Jangan sampai hobi kita tercoreng dan ini untuk kebaikan semuanya juga," ujar Reza.

https://otomotif.kompas.com/read/2021/02/28/213100115/kalau-hanya-wheelie-belum-bisa-disebut-stunt-rider

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke