ANDORRA, KOMPAS.com - Pebalap Repsol Honda Marc Marquez mengatakan pemulihan cedera yang lama tidak hanya berdampak pada kondisi fisik tapi juga mental.
Marc mengatakan sebelum melakukan operasi ketiga, awal Desember 2020, mentalnya cukup stres tertekan karena kondisi lengannya yang tak kunjung membaik.
“Tentu tidak hanya sulit secara fisik, tapi juga mental. Apalagi yang terjadi pada September dan Oktober,” ungkap Marc dikutip dari Motorsport-Total.com, Rabu (24/2/2021).
"Selama periode ini saya merasakan di lengan tak ada perubahan tetap sama. Selama beberapa minggu tidak ada kemajuan," katanya.
Hingga akhirnya kata Marc dia merasa ada yang tidak beres dengan lengannya. Meski saat itu dia sudah diperiksa berkali-kali dan hasilnya negatif.
"Saya merasa ada sesuatu yang bergerak di lengan saya. Kemudian saya menjalani berbagai pemeriksaan untuk menemukan infeksi ini. Semua tes selalu negatif, tetapi jelas bagi saya ada yang tidak beres," katanya.
"Di sisi lain, saya selalu diberitahu bahwa saya harus menunggu. Saya menunggu dan melakukan apa yang diperintahkan. Tapi perasaan itu selalu sama," katanya.
Akhirnya karena kondisi tersebut, pada Desember 2020 diputuskan untuk menjalani operasi ketiga di salah satu rumah sakit di Madrid, Spanyol.
Operasi tersebut memakan waktu selama delapan jam. Tim dokter bedah kemudian mengganti pelat lama sekaligus cangkok tulang lengan kanan bagian atas.
"Setelah operasi ketiga, saya harus tinggal di rumah sakit selama sepuluh hari. Saya belum merasakan yang terbaik akhir-akhir ini, tetapi sejak itu saya merasakan kemajuan di lengan saya," katanya.
"Saya mencoba untuk optimistis dan tidak pernah berpikir bahwa saya tidak akan pernah bisa balapan lagi," kata Marc.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/02/25/094200615/marc-marquez-sempat-stres-cederanya-tak-kunjung-pulih