JAKARTA, KOMPAS.com – Suzuki Karimun Wagon R menjadi salah satu pilihan kendaraan Low Cost Green Car (LCGC) yang ditawarkan di Indonesia. Namun jika dibandingkan, penjualan Karimun Wagon R menjadi yang paling sedikit di antara pesaingnya.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) penjualan dari pabrik ke dealer (wholesales) Suzuki Karimun Wagon R menjadi yang paling bawah dengan hanya menjual 136 unit di bulan Januari 2021.
Sedangkan untuk para pesaingnya, seperti Daihatsu Sigra terjual 2.500 unit, Honda Brio Satya sebanyak 2.450 unit, Toyota Calya 2.325 unit, Agya 1.628 unit dan Daihtsu Ayla sebanyak 726 unit. Karimun Wagon R terlampau jauh di bawah.
Lalu mengapa penjualan Karimun Wagon R bisa jauh di bawah produk LCGC lainnya?
Head of 4W Brand Development & Marketing Research PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Harold Donnel mengatakan, ada beberapa hal yang bisa membuat Karimun Wagon R ini tidak banyak penjualannya.
“Pertama market LCGC ini ibaratnya tertekan, dalam artian salah satu concern di market ini bukan hanya produknya, tapi juga pricing-nya,” ucap Harold kepada Kompas.com, Rabu (24/2/2021).
Dari segi pricing, Harold mengatakan kalau LCGC bersebelahan dengan city car. Oleh karena itu, market LCGC jadi tidak begitu berkembang. Selain itu, ada dua susunan kursi di kelas LCGC, dua baris dan tiga baris.
“Kalau kita lihat market di Indonesia lebih cenderung ke tiga baris daripada dua baris. Walau kita juga enggak bisa menolak kenyataan kalau market dua baris masih ada,” kata Harold.
Namun, Harold menjelaskan kalau pasar LCGC tetap tidak bisa ditinggalkan oleh Suzuki. Suzuki sendiri memberikan strategi push & pull untuk membuat Karimun Wagon R tetap eksis di pasaran.
“Satu yang penting yaitu mempertahankan product competitiveness kita yang ada di market, mulai dari strategi fitur maupun harga,” ucapnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/02/24/175023915/penjualan-suzuki-karimun-wagon-r-di-januari-2021-anjlok