JAKARTA, KOMPAS.com - Bencana banjir yang terjadi Sabtu (20/2/2021) lalu membuat beberapa mobil rusak akibat terendam genangan air. Mobil bekas banjir pun diprediksi akan mulai memadati pasar mobil bekas pekan depan.
Bagi konsumen yang ingin membeli mobil bekas dalam waktu dekat, disarankan untuk lebih teliti. Pasalnya, mobil bekas banjir biasanya sulit untuk dikembalikan keadannya seperti semula.
Andri, pemilik usaha jual beli mobil bekas Jordy Mobil di MGK Kemayoran mengatakan, kerusakan mobil bekas banjir cenderung tidak terlihat kasat mata, tidak seperti mobil bekas tabrakan.
“Apalagi jika konsumen mencari mobil bekas dengan harga murah, pasti dapatnya bekas banjir,” ujar Andi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (23/2/2021).
Menurutnya, mobil yang sudah terendam banjir, sudah pasti tidak 100 persen kembali seperti sedia kala. Sebab, permasalahan mobil bekas banjir bisa sampai bagian mesin dan elektrikal. Berbeda dengan mobil bekas tabrak yang rata-rata kerusakan yang terjadi adalah pada bagian eksterior.
“Sehingga dalam perbaikan kembali (setelah beli), akan lebih sering masuk bengkel mobil bekas banjir. Karena komponen-komponennya tinggal menunggu waktu untuk diganti. Contohnya dinamo ampere, kompresor AC, V-belt, belum lagi klaher roda, pasti semakin lama bunyinya akan semakin terasa,” kata Andri.
Oleh sebab itu, Andri mengimbau konsumen agar berhati-hati dalam membeli mobil bekas, khususnya dalam waktu dekat ini. Calon konsumen harus lebih teliti dan jangan tergiur dengan harga yang lebih murah.
“Paling tidak lihat dibawah jok, ada karat tidak. Lihat juga bagian kisi-kisi AC, biasanya kalau bekas terendam akan ada bekas lumpur dan masih tercium bau lumut,” tutupnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/02/23/152100015/mana-yang-lebih-baik-beli-mobil-bekas-banjir-atau-bekas-tabrakan-