JAKARTA, KOMPAS.com - Saat baru turun hujan pengendara motor biasanya langsung ngebut untuk menghindari hujan. Baik kemudian berteduh atau memakai jas hujan.
Langsung tancap gas saat gerimis atau baru turun hujan bukannya dilarang, tapi ternyata punya risiko yang lebih besar ketimbang berkendara dalam kondisi hujan deras.
Head of Safety Riding Promotion Wahana, Agus Sani mengatakan, aspal yang baru terkena air hujan bisa lebih licin dibanding aspal yang sudah diguyur hujan deras.
“Hal ini disebabkan karena permukaan aspal yang panas dan berdebu membuat lapisan jalan menjadi lebih licin. Jika hujan sudah deras, maka permukaan aspal jadi lebih bersih dari debu,” kata Agus kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Agus mengatakan, ketika hujan deras suhu aspal relatif sudah stabil dan turun. Berbeda ketika baru turun hujan, suhu aspal masih panas membuat ban kurang mencengkeram jalanan.
Jika berkendara saat baru turun hujan maka baiknya tidak perlu tancap gas buru-buru. Selain itu hindari pengereman mendadak, dan hanya memakai rem depan.
“Karena jalanan basah, membuat roda depan lebih mudah tergelincir karena ban tidak dapat menempel ke aspal dengan baik,” ucap Agus.
Trainer Yamaha Riding Academy, Setyo Suyarko juga menyarankan untuk tetap waspada karena pemukaan jalan yang basah tidak seperti saat kering.
“Mengurangi kecepatan dilakukan agar pengendara bisa lebih mudah mengoperasikan sepeda motor dan menganalisa bahaya di jalan,” kata Setyo kepada Kompas.com.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/02/18/182100615/kebiasaan-salah-pemotor-ngebut-saat-baru-turun-hujan