JAKARTA, KOMPAS.com - Dewasa ini aliran aliran modifikasi kendaraan bermotor Japan Domestic Market (JDM) di dalam negeri masih bertahan. Bahkan, pada beberapa wilayah tengah mengalami perkembangan positif.
Sebab, gaya modifikasi tersebut cukup sederhana, fleksibel, serta aman dan nyaman untuk digunakan harian. Komponen terkait pun cenderung mudah diperoleh seiring banyaknya referensi.
"Modifikasi gaya JDM juga kami perkirakan akan semakin merebak pada tahun ini meski ada yang dicampur-campur seperti dengan stance," papar pendiri National Modificator & Aftermarket Association (NMAA) Andre Mulyadi kepada Kompas.com belum lama ini.
Apalagi, lanjut dia, pandemi virus corona masih membayangi sehingga membuat terbatasnya aktivitas masyarakat. Sehingga, banyak pecinta roda empat yang melaksanakan modifikasi mandiri di rumah.
"Paling mudah untuk melakukan modifikasi di rumah itu seperti ganti velg dan menambah komponen tertentu yang bersifat plug-and-play. Tentu saja, referensinya mengarah ke JDM, dibuat jadi sporty," katanya.
Sejalan dengan tren tersebut, merek pelek asli Indonesia, HSR Wheels, turut menghadirkan pelek bergaya JDM yang termasuk di dalam Boroko Series.
Boroko Series ini memiliki 9 produk yang masuk ke dalam aliran JDM. Diantaranya adalah HSR Gymkana, HSR Hyura, HSR Keunikai, HSR Boon, HSR Sebunsuta, HSR Indy, HSR Daimon, HSR Tikala, dan HSR Sirius.
Marketing Director HSR Wheel, Hendra Wijaya berharap, hadirnya HSR Boroko Series ini mampu membawa nuansa baru pada kalangan modifikator mobil di Indonesia dimana khususnya bagi pecinta JDM.
“Kita bersama Tim R&D HSR Wheel memikirkan matang-matang desain dari masing-masing velg pada Boroko Series ini. Mulai dari segi ketahanan, bentuk, hingga konsep. Semuanya dibuat dengan matang demi mendapatkan hasil maksima," ujar Hendra dalam keterangannya.
Secara rinci, HSR Gymkana dibuat menggunakan inspirasi ajang balap Gymkahana sehingga pelek-nya ringan dan kokoh. Sementara HSR Hyura didesain dengan 10 palang yang berbentuk seperti capit kepiting.
Ketiga, HSR Keunikai yang terinspirasi dari hewan laut bernama bintang laut, bintang laut dipilih karena merupakan hewan kuat dan juga berumur panjang walaupun memiliki habitat yang cukup ekstrim.
"HSR Boon punya bentuk palang seperti salju snowflakes, HSR Indy punya desain palang 10, HSR Sebunsuta dengan 7 palang, HSR Daimon yang terinspirasi dari berlian, dan HSR Tikala yang diambil dari nama daerah di Manado," papar Hendra.
"Terakhir, HSR Sirius yang terinspirasi dari nama sebuah bintang yang paling terang di malam hari," tambah dia.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/02/10/144455915/tren-modifikasinya-meningkat-ini-pilihan-pelek-ala-jdm