Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penjualan Mobil di ASEAN Turun 29 Persen, Indonesia Terpuruk

JAKARTA, KOMPAS.com – Pandemi Covid-19 telah mempengaruhi industri otomotif global. Di Asia Tenggara, penjualan mobil di enam pasar utama mengalami penurunan hingga 29 persen pada 2020.

Menurut laporan Nikkei Asia, total penjualan di Thailand, Indonesia, Malaysia, Vietnam, Filipina, dan Singapura merosot menjadi 2,44 juta unit.

Penurunan terbesar terjadi pada April tahun lalu yang anjlok 80 persen, tepatnya pada saat pihak berwenang memberlakukan pembatasan untuk menekan penyebaran virus.

Walau demikian, kondisi pasar mulai membaik pada akhir tahun. Tercatat penjualan Desember hanya turun 0,2 persen menjadi sekitar 312.000 unit.

Thailand, yang menjadi pasar terbesar di ASEAN, mengalami penurunan 21 persen menjadi 790.000 unit.

Jumlah ini merupakan yang pertama kalinya dalam tiga tahun terakhir, karena penjualan Negeri Gajah Putih biasanya mencapai angka 1 juta unit.

Thailand juga jadi negara dengan pemulihan industri otomotif paling cepat di kawasan berikat ASEAN. Pada akhir tahun, penjualan telah melonjak hingga 11 persen, menyusul kenaikan pada November dan Desember 2020.

Melonggarnya sejumlah pembatasan terkait pandemi telah mempengaruhi penjualan mobil di sana. Apalagi diperbolehkannya ajang otomotif di Thailand juga memberikan dorongan bagi industri.

Indonesia, yang penjualannya setara dengan Thailand saat sebelum pandemi terpuruk, mengalami penurunan paling tajam di antara enam negara lain di Asia Tenggara.

Tahun lalu, penjualan mobil di Indonesia hanya mencapai 530.000 unit. Pasar Tanah Air dinilai lebih lambat untuk pulih ketika virus corona masih menyebar, dengan penjualan Desember turun 35 persen.

Dibandingkan Indonesia, Malaysia masih lebih beruntung dengan penurunan sebesar 12 persen menjadi 520.000 unit.

Penjualan per bulan secara year on year bahkan sudah membaik sejak Juni 2020, terutama ketika pemerintah menerapkan keringanan pajak penjualan untuk kendaraan penumpang.

Aturan tersebut awalnya akan berakhir pada akhir Desember tetapi telah diperpanjang hingga Juni 2021. Regulasi ini jelas menopang perekonomian Negeri Jiran selama pandemi.

Sementara itu penjualan di Vietnam, relatif stabil dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Keberhasilan dalam menangani virus, membuat penurunan hanya 8 persenn menjadi 290.000 unit.

Pemerintah Vietnam telah memotong separuh biaya registrasi mobil yang diproduksi secara lokal pada pertengahan tahun lalu untuk meningkatkan permintaan.

Penjualan bahkan telah melonjak 45 persen pada Desember lalu, karena konsumen bergegas untuk membeli sebelum aturan tersebut berakhir.

Adapun Filipina juga mengalami penurunan yang signifikan hingga 41 persen menjadi 240.000 unit. Untuk diketahui, Honda telah menutup pabriknya di sana pada Maret 2020, sementara Nissan tengah bersiap mengakhiri produksinya di Filipina pada bulan depan.

https://otomotif.kompas.com/read/2021/02/10/072200915/penjualan-mobil-di-asean-turun-29-persen-indonesia-terpuruk

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke