JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah merasakan impresi awal di jalan perkotaan beberapa waktu lalu, redaksi mendapat kesempatan untuk mengeksplorasi lebih sensasi berkendara Nissan Magnite Premium 1.0L Turbo CVT.
Datang sebagai sport utility vehicle (SUV) berdimensi compact, Nissan Magnite memang memberikan suguhan baru di tengah meranjaknya pamor SUV murah belakangan ini.
Apalagi mesin yang diusung SUV asal India itu masih tergolong jarang di Indonesia, yakni 3 silinder berkubikasi 1.000 cc lengkap dengan turbo.
Berdasarkan data spesifikasi, mesin tersebut mampu mengolah tenaga 98,6 tk pada 5.000 rpm dan torsi 152 Nm pada putaran 2.200 - 4.400 rpm yang ditransfer ke roda depan via transmisi CVT.
Pengujian redaksi pada Magnite kali ini lebih ke masalah performa. Tak hanya seputar tenaga, tapi juga kemampuan Magnite sebagai sebuah SUV untuk diajak melewati jalan rusak di kawasan Bogor, Jawa Barat.
Mengawali perjalanan di ruas Tol Jagorawi, menjadi momen merasakan sensasi putaran mesin turbo yang digunakan Magnite. Tak butuh waktu lama, ketika kondisi jalan cukup kondusif alias lenggang, pedal gas langsung kami tekan lebih dalam.
Putaran bawah memang terkesan delay, alias seperti sedikit tertahan dan tak langsung melonjak ketika pedal gas di kickdown.
Namun demikian, saat rpm sudah menyentuh di atas 2.500, olahan tenaganya baru menggalir dan mulai bisa dinikmati, terlebih ketika memindahkan ke mode sport melalui tombol mungil yang tersembunyi di tuas transmisi.
Sayang tak bisa terlalu lama menikmati arus tenaganya, mengingat secara lokasi memang bukan tempatnya. Tapi paling tidak kami sudah punya gambaran mengenai kesan di putaran atas.
Apalagi untuk menyentuh 100 hingga 120 kpj tak begitu sulit dilakukan Magnite, meski harus diakui memang pada putaran bawahnya kurang gereget.
Beralih ke jalur menanjak dengan ruas jalan yang rusak dan dimensi yang minim di Kawasan Sentul, tak menjadi masalah bagi Magnite.
SUV ini cukup asik ketika diajak meliuk di rute berkelok, hal ini tentu tak lepas dari dimensinya yang ramping, belum lagi ditopang dengan fitur hill start assist yang memang sangat membantu.
Tapi entah kenapa kadang kami merasakan putaran kemudi agak berat selepas melakukan u-turn. Sementara untuk karakter suspensinya, sejauh ini masih dalam batas toleransi, tak ada masalah ketika melewati jalan mulus.
Kurang lebih tiga jam perjalanan, kami masuk ke kawasan Bogor untuk bermain sedikit di area hutan yang memiliki ruten jalan berlubang. Kesempatan ini sekaligus menguji ringan sensasi Magnite ketika melitasi jalan rusak, apalagi setelah diguyur hujan lebat.
Sebagai sebuah SUV, ground clearance yang dimiliki Magnite memang tak terlalu jenjang, hanya 186 mm. Bahkan lebih rendah dibandingkan hatchback atau beberapa MPV murah.
Tapi ketika mulai menerjang jalan rusak yang digenangi air, Magnite masih berjalan mulus tanpa kendala. Tak ada masalah yang berarti meski bantingan suspensi cukup terasa bagi penumpang belakang.
Nah, overall pengujian pada SUV yang dibanderol Rp 238,8 juta ini memang ada plus dan minusnya. Untuk urusan tenaga, kami cukup diberikan pengalaman baru merasakan sensasi mesin mungil yang dilengkapi turbo.
Walau tak begitu menjanjikan pada awal-awal pergerakan, setidaknya Magnite cukup memuaskan di putaran menengah hingga atas. Suplai tenaga cukup terisi yang membuat SUV berwajah Datsun ini patut untuk dipertimbangkan.
Dimensin yang compact, juga memberikan kelebihan tersendiri bagi Magnite, terutama ketika di jalur perkotaan atau masuk ke daerah yang memiliki ruas jalan cukup minim.
Magnite juga tergolong lincah diajak bermanuver, namun sayang meski fun to drive, kadang kami merasakan kemudi sedikit berat sesaat setelah melakukan u-turn.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/02/05/115100715/ajak-nissan-magnite-bermain-di-habitatnya