JAKARTA, KOMPAS.com – Kemajuan teknologi dalam kendaraan niaga salah satunya yaitu penggunaan bus listrik. Di Indonesia sendiri, bus listrik juga mulai diuji coba sebagai armada bus TransJakarta pada tahun 2020.
Selain itu, ada tiga pelaku industri yang siap melakukan produksi bus listrik di tanah air. Perusahaan tersebut diantaranya PT Mobil Anak Bangsa (MAB), PT Inka, dan PT Kendaraan Listrik Indonesia.
Dengan begitu, kedatangan bus listrik mengisi jalanan Indonesia akan semakin cepat. Namun selama ini bus listrik hanya diuji coba untuk bus perkotaan, mungkinkah jika bus AKAP memakai bus listrik?
Ketua Umum Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) Kurnia Lesani Adnan mengatakan, bus AKAP maupun pariwisata saat ini masih belum memungkinkan untuk menggunakan penggerak listrik.
“Menurut saya bus AKAP atau pariwisata karena jarak tempuh dan untuk pariwisata dengan tujuan yang tidak tertentu, agak repot dengan titik pengisian listriknya,” ucap pria yang akrab disapa Sani dalam Webinar Busworld SouthEast Asia – Session 2, Selasa (2/2/2021).
Selain itu, saat ini bus listrik masih memiliki jarak tempuh yang relatif pendek. Kemudian, ada kendala juga soal bagasi. Biasanya bus listrik membutuhkan ruang untuk penyimpanan baterai, jadi bagasinya tidak luas.
“Bus AKAP dan pariwisata butuh space untuk bagasi, sedangkan bus listrik space-nya kurang karena terisi baterai,” kata Sani.
Jika dibayangkan, misalnya satu penumpang membawa satu koper, dalam satu bus bisa diisi sekitar 40 orang. Belum lagi jika mampir ke pusat oleh-oleh, barang bawaan bertambah sehingga dibutuhkan bagasi yang luas pada bus AKAP atau pariwisata.
Sani mengatakan, tidak tertutup kemungkinan kalau bus AKAP kedepannya akan menggunakan teknologi penggerak listrik. Hal ini beriringan dengan perkembangan teknologi Electric Vehicle (EV) yang pastinya semakin mengakomodir kebutuhan operasional.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/02/03/154100915/mungkinkah-bus-akap-beralih-ke-bus-listrik-