JAKARTA, KOMPAS.com - Lama tak ada kabar, mobil pikap Esemka Bima 1.3 garapan PT Solo Manufaktur Kreasi, kembali ramai dibicarakan usai dijadikan kendaraan operasional Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Kondisi tersebut seakan membuktikan meski gaungnya redup, namun perusahaan yang sahamnya 100 persen dimiliki swasta nasional ini diam-diam tetap eksis dan terus menujukkan pergerakan bisnisnya.
Menariknya, BUMDes Kebonan Mandiri, Kecamatan Karanggede, Boyolali, Jawa Tengah, memilih pikap buatan lokal ini tak sekadar sebagai mobil operasional saja, tapi juga akan ikut mempromosikan dan memasarkannya.
"Jadi seperti yang saya sampaikan sebelumnya, kita harus bangga dengan produk nasional, Esemka ini salah satunya buatan dalam negeri dan yang bikin juga anak desa," ucap Kepala Desa Kebonan Yassir Jatmika saat dihubungi Kompas.com, Minggu (31/1/2021).
Yassir mengatakan ada peluang bisnis bagi BUMDes untuk ikut serta memasarkan Esemka sambil memperkenalkannya ke BUMDes di kota-kota lain.
Namun demikian, tidak munutup kemungkinan juga untuk menjual ke masyarakat umum yang memang membutuhkan mobil untuk usaha dan suka dengan produk dalam negeri.
"Pada intinya memang sudah ada beberapa BUMDes (dari kota lain) yang mulai tanya-tanya soal Esemka ini, bahkan di luar BUMDes juga sudah ada," ucap Yassir.
Seperti diketahui, sebelumnya wacana memasarkan mobil niaga ringan Esemka via BUMDes, juga sudah pernah dibahas usai peresmian pabrik pada 2019 lalu.
Direktur Utama BUMDes Indonesia Eddy Limatoro mengatakan, bila pihaknya tak hanya akan menjual Esemka untuk anggotanya saja, tapi juga masyarakat umum.
Namun untuk proses pembelian, untuk sementara waktu harus dilakukan secara tunai, alias tak bisa melalui metode cicilan atau kredit.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/02/01/085100915/banyak-yang-tertarik-bumdes-boyolali-siap-pasarkan-esemka-bima