JAKARTA, KOMPAS.com - Jalan bebas hambatan alias jalan tol, kerap menjadi kesempatan bagi pengemudi untuk memacu kendaraannya dalam kecepatan tinggi. Meski begitu, pengendara juga harus memerhatikan batas kecepatan yang sudah ditentukan.
Tidak hanya itu, menurut Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana, ada faktor psikologis saat mobil melaju dengan cepat.
“Semakin cepat itu, adrenalin pengemudi akan semakin tinggi. Efeknya jarak pandang menyempit. Ini memengaruhi cara berkendara, pengemudi kurang awas dengan sekeliling,” ujar Sony saat dihubungi Kompas.com beberapa waktu lalu.
Sony mengungkapkan, dalam berkendara dengan kecepatan tinggi pengemudi harus berusaha rileks. Baik secara tubuh maupun pikiran.
Ini agar pengemudi masih mampu untuk memutuskan segala sesuatu yang berkaitan dengan mengemudi kendaraan secara aman. Terutama dalam menilai kondisi lingkungan sekitar jalan tol yang memiliki banyak faktor penyebab kecelakaan.
“Kedua, bisa tidak pengemudi membaca situasi dan lingkungan yang berubah. Baik rambu maupun pengendara lain. Ini mengapa pengemudi tidak boleh memiliki ego besar dan harus melakukan pola berkendara defensif,” kata Sony.
Faktor-faktor yang tidak diketahui selama perjalanan di tol antara lain kondisi jalan dalam hal ini kontur yang berbeda, cuaca, kelembaban udara, serta angin,
https://otomotif.kompas.com/read/2021/01/26/092200415/hubungan-adrenalin-dengan-melaju-kencang-di-jalan-tol