Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jangan Asal Pilih Kaca Film pada Mobil, Ada Aturan Resminya!

JAKARTA, KOMPAS.com - Melakukan ubahan kaca film mobil untuk menambah visibilitas berkendara tidak bisa sembarangan. Sebab, ini berkaitan dengan keselamatan berkendara.

Sayangnya, tak banyak pemilik atau pengemudi kendaraan yang paham. Buktinya, tak sedikit pemilik mobil memasang kaca film dengan tingkat kegelapan yang cukup pekat, hingga 70 persen ke atas.

Penggunaan kaca film sendiri diatur dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (UU LLAJ) dan PP Nomor 55 Tahun 2012 mengenai kaca film di depan, belakang, dan jendela.

"Itu karena penggunaan kaca film punya dua sisi yang sering berkaitan yaitu kegunaan untuk menjaga visibilitas pengendara dan bisa ganggu pandangan itu sendiri khususnya dalam malam hari," kata Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) kepada Kompas.com belum lama ini.

Di samping itu, penggunaan kaca film gelap juga dapat memberikan perlindungan bagi pengemudi perempuan karena tak terlihat dari luar atau privasi.

"Tapi, jangan lebih dari 70 persen untuk kaca samping dan tak kurang dari 40 persen di bagian kaca depan karena aturannya seperti itu guna keamanan berkendara," papar Sonny.

Lebih jauh, aturan penggunaan kaca film ini dalam Surat Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 439/U/Phb-76 tentang Penggunaan Kaca Pada Kendaraan Bermotor. Sedikitnya ada enam poin yang diatur, yaitu;

1. Kendaraan-kendaraan bermotor yang diperlengkapi dengan kaca depan, kaca belakang, dan atau kaca samping, kaca-kaca tersebut harus dibuat dari bahan yang tidak mudah pecah, tembus pandangan dari dua arah (sangat bening) dan tidak boleh mengubah serta mengganggu bentuk-bentuk orang atau benda-benda yang terlihat melalui kaca tersebut.

2. Tanpa mengurangi maksud ketentuan poin 1, boleh dipergunakan kaca berwarna atau kaca yang berlapis bahan berwarna (film coating), asal dapat tembus cahaya dengan prosentase penembusan cahaya tidak kurang dari 70 persen.

3. Tanpa mengurangi maksud ketentuan poin 1 dan 2, kaca depan dan atau kaca belakang boleh dipergunakan kaca berwarna atau kaca yang berlapis bahan pewarna (film coating) dengan prosentase penembusan cahaya tidak kurang dari 40 persen sepanjang sisi atas (bagian kaca) yang lebarnya tidak lebih dari sepertiga tinggi kaca yang bersangkutan.

4. Penggunaan bahan-bahan untuk lapisan berwarna pada kaca-kaca sebagaimana dimaksud dalam poin 2 dan 3 tidak menimbulkan pemantulan-pemantulan cahaya-cahaya baru, selain pantulan-pantulan cahaya yang biasa terdapat pada kaca-kaca bening.

5. Dilarang menempelkan atau menempatkan sesuatu pada kaca-kaca kendaraan bermotor, kecuali jika hal itu dimaksud untuk kepentingan pemerintah, yang penempatannya tidak boleh mengganggu kebebasan pandangan pengemudi. 

6. Yang dimaksud dengan prosentase penembusan cahaya adalah: angka yang menunjukkan perbandingan antara jumlah cahaya setelah menembus kaca tembus pandangan dan jumlah cahaya sebelum menembus kaca yang bersangkutan.

https://otomotif.kompas.com/read/2021/01/25/104200915/jangan-asal-pilih-kaca-film-pada-mobil-ada-aturan-resminya-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke