JAKARTA, KOMPAS.com - Helm merupakan perangkat keselamatan yang wajib digunakan oleh pengguna sepeda motor. Mengingat fungsinya yang sangat vital, tentunya kondisi helm harus terawat.
Terutama bagi pemilik helm premium pasti akan merawat dan menjaga sepenuh hati agar kondisinya tetap prima. Namun, seiring dengan pemakaian, perangkat ini juga akan cepat kusam atau rusak.
Jika helm sudah pernah terjatuh, biasanya akan banyak goresan pada helm sehingga mengurangi nilai estetika helm itu sendiri. Kalau sudah seperti ini, solusinya helm harus diservis.
Pemilik 1Ds Inside Helmets & Racing Gear Detailing Service Aditya Wahyu Utama mengatakan, kerusakan helm biasanya disebabkan karena kerusakan cat atau helm retak akibat crash (kecelakaan).
Menurut Wahyu, proses reparasi helm tidak bisa dilakukan sembarangan, harus diklasifikasikan terlebih dahulu berdasarkan jenis shell (cangkang helm) masing-masing. Sebab, jika tidak hasil dari reparasi tak akan maksimal dan justru menimbulkan masalah baru.
“Harus dibedakan dulu jenis shell-nya. Apa itu bahan carbon, thermoplastic, atau fiber composite. Karena beda jenis, beda juga pengaplikasiannya,” ujar pria yang akrab disapa Wahyu kepada Kompas.com, Selasa (19/1/2021).
Wahyu memberi contoh, untuk jenis carbon yang di-repair, harus melakukan sulam lagi pada carbon-nya, baru kemudian masuk proses dempul dan seterusnya.
“Sementara kalau cuma ganti spare part helm misal karet helm Arai hilang atau rusak, itu bisa mudah dilakukan. Meski kita tidak jual orisinal, kita bisa custom, dibuat sesuai dengan bentuk aslinya,” katanya.
Bicara soal harga, jasa reparasi di 1Ds Inside Helmets, Wahyu mematok Rp 400.000 hingga Rp 1,8 juta tergantung dengan kerusakan yang dialami. Sedangkan untuk lama pengerjaannya disesuaikan dengan jumlah antrian dan tingkat kerusakan pada helm.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/01/19/155627715/segini-estimasi-rincian-biaya-reparasi-helm