JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar otomotif Tanah Air cukup babak belur tahun lalu. Jumlah pencapaian penjualan turun drastis dibandingkan 2019 imbas pandemi Covid-19.
Secara total, pada 2020 volume wholesales turun hingga 48,3 persen dari tahun sebelumnya. Sementara untuk ritel juga minus 44,5 persen.
Lalu bagaimana nasib pasar otomotif di 2021, mengingat meski sudah ada prediksi target penjualan sebesar 750.000 unit, tapi pemerintah kembali melakukan pengetatan melalui Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa dan Bali.
Menanggapi kondisi tersebut, Kukuh Kumara, Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengatakan, situasi saat ini masih sulit diperkirakan.
"Tahun lalu prediksi target 2021 di 750.000 unit, dengan catatan Covid-19 sudah mulai bisa dikendalikan, tidak ada pengetatan. Tapi ternyata dari 11-25 Januari malah ada PPKM," ujar Kukuh kepada Kompas.com, Kamis (13/1/2021).
"Untuk sekarang masih pada prediksi target yang sama (750.000), kita belum lakukan perubahan dan berharap akan cepat terkendali. Mudah-mudahan PPKM tidak diperpanjang atau berlanjut, terutama untuk Jabodetabek," kata dia.
Menurut Kukuh, perkembangan pasar otomotif di Tanah Air tergantung dari kondisi ekonominya. Sementara saat ini, kondisi pertumbuhan ekonomi juga melihat bagaimana penanganan Covid-19.
Bila tidak bisa segera dikendalikan, dampaknya juga akan ke sisi ekonomi karena sektor bisnis yang terhambat berpotensi membuat pasar otomotif tak jauh berbeda dengan 2020 lalu.
"Dari kondisi sekarang kita tidak bisa banyak memperkirakan kapan mulai tumbuh. Seperti diketahui sendiri, banyak agenda (otomotif) yang jadwalnya juga mundur dan tertunda," ucap Kukuh.
"Jadi memang sulit, dan kita lihat sampai akhir bulan ini seperti apa perkembangan dan evaluasinya, terutama terkait PPKM, bakal ada pengetatan lagi atau tidak," kata dia.
Pada 2020 lalu Gaikindo melaporkan bila penjualan wholesales atau distribusi mobil baru dari pabrik ke diler mencapai 532.027 unit. Sedangkan untuk ritel, jumlahnya 578.327 unit.
Sepanjang 2020, titik terendah penjualan terjadi pada kuartal II di April hingga Juni. Kondisi saat itu, pasar otomotif nasional hanya tersisa 10 persen.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/01/18/095100815/jawa-bali-terapkan-ppkm-gaikindo-percaya-diri-tak-revisi-target