JAKARTA, KOMPAS.com - Setiap komponen pada sepeda motor memiliki batas usia pakai, tak terkecuali motor bebek. Apalagi, komponen yang terus bergerak atau bekerja saat motor sedang digunakan.
Agar performa motor bebek tetap dapat bekerja secara optimal, tiap komponen perlu diganti jika sudah melewati batas usia maksimal. Usia pakai ini umumnya ditentukan juga oleh jarak tempuh.
Khususnya jika motor bebek tersebut digunakan untuk berkendara harian. Tentu jarak yang ditempuh juga mungkin saja mencapai 50.000 kilometer, meskipun belum sampai lima tahun.
Wahyudin, Kepala Bengkel AHASS Daya Adicipta Motora (DAM), mengatakan, secara umum ada beberapa komponen yang perlu diganti, setiap 20.000 km atau dua tahun, seperti minyak rem, cairan pendingin radiator, ban luar depan dan belakang.
Lalu, setiap 16.000 km atau 1,5 tahun juga perlu mengganti saringan udara dan kampas rem depan dan belakang.
Tiap 30.000 km atau tiga tahun, juga disarankan untuk mengganti aki. Sedangkan untuk busi dan oli gardan, perlu diganti tiap 8.000 km.
"Nah, kalau yang umur lima tahun, biasanya lebih ke komponen mesin, seperti piston kit, valve kit, rantai mesin, crankshaft dan bearing big end, seal-seal, O-ring, serta gasket atau paking," ujar Wahyudin, saat dihubungi Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Wahyudin menambahkan, untuk motor bebek, biasanya perlu juga untuk mengganti kampas kopling otomatis, kampas kopling manual, dan rumah kopling.
Untuk harganya, tiap tipe biasanya berbeda juga banderolnya. Sebab, ada perbedaan untuk kapasitas mesin atau modelnya. Tidak semua komponen dapat disubstitusikan untuk tipe motor bebek yang berbeda.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/01/14/131627715/motor-bebek-mulai-uzur-ini-daftar-komponen-yang-perlu-diganti