Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Musim Hujan, Ingat Risiko Aquaplaning Saat Mengemudi di Jalan Basah

JAKARTA, KOMPAS.com – Musim hujan masih melanda di beberapa area Jakarta dan sekitarnya. Ada salah satu bahaya yang bisa dialami pengemudi saat mengemudi di jalan yang basah dengan kecepatan tinggi, yaitu aquaplaning.

Aquaplaning ini disebabkan mobil yang menerjang genangan air yang cukup dalam. Kemudian karena kecepatannya tadi ban seperti melayang, kehilangan grip dan mobil kehilangan kendali.

On Vehicle Test Manager PT Gajah Tunggal Tbk. Zulpata Zainal mengatakan, ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan risiko aquaplaning meningkat, mulai dari faktor ban dan di luar ban.

“Kalau faktor ban, misalnya seperti kondisi sisa tinggi alur ban yang sudah di bawah Tread Wear Indicator (TWI), tekanan udara ban yang terlalu rendah, telapak ban yang lebih lebar dan penempatan ban yang kurang tepat,” ucap Zulpata kepada Kompas.com, Rabu (6/1/2021).

Kalau ban kurang tekanan udaranya, kontrol mobil jadi lebih lambat, jarak pengereman lebih jauh, stabilitas turun dan handling menjadi sulit. Dengan begitu, Zulpata menyarankan agar mengisi tekanan udara sesuai rekomendasi pabrikan.

“Untuk penempatan ban yang tepat, ban bagian belakang harus yang lebih baik kemampuannya. Misal lebih tinggi kembangannya dan aspek rasio lebih rendah,” kata Zulpata.

Sedangkan untuk faktor di luar ban adalah kecepatan yang lebih tinggi. Kemudian pengemudi yang terlalu banyak kontrol kemudi. Zulpata menganalogikan jalanan basah, ban akan bersifat seperti sirip.

“Ban jika digunakan di permukaan yang basah akan sangat sensitif kalau banyak dikontrol,” ucapnya.

https://otomotif.kompas.com/read/2021/01/07/112200315/musim-hujan-ingat-risiko-aquaplaning-saat-mengemudi-di-jalan-basah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke