Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Lebih Sulit Mana Motor Balap 4-tak atau 2-tak?

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebelum era MotoGP dimulai pada 2002, ajang balap ini masih menggunakan motor berkonfigurasi 2-tak. Dengan mesin yang berbeda, tentunya karakter motor juga berbeda.

MotoGP sekarang ini menggunakan motor purwarupa berkapasitas 1.000 cc dengan konfirugasi 4-tak. Sebelumnya, masih menggunakan motor 2-tak berkapasitas 500 cc.

Banyak yang beranggapan, motor balap 2-tak lebih sulit dikendarai dibandingkan motor balap MotoGP atau sebaliknya.

Sebab, zaman dulu tidak dilengkapi dengan perangkat elektronik sebanyak dan secanggih sekarang.

Pebalap legendaris Kenny Roberts, mengatakan, dirinya tidak sepenuhnya setuju dengan anggapan tersebut. Menurutnya, motor MotoGP lebih mudah tapi juga lebih rumit di saat yang bersamaan.

"Ini bukanlah motor yang mudah dikendarai. Ketika ada 20 pebalap dalam jarak 1,5 detik, itu tidak mudah. Saya ingat saat kualifikasi dulu, di antara pebalap ada 7 detik selisih atau lebih. Selain itu, motornya juga lebih menuntut fisik," ujar Roberts, dikutip dari GPone.com, Rabu (6/1/2021).

Roberts menambahkan, ketika dirinya mengendarai motor 5-silinder Honda, itu terlihat seperti motor jalanan yang sangat bertenaga.

"Tidak seperti motor 500 cc saya, sangat jahat ketika Anda menyentuh gasnya. Di sisi itu, motor MotoGP lebih mudah," kata Roberts.

Lebih mudah karena sudah banyak perangkat elektronik, seperti launch control, anti-wheelie, traction control, dan lainnya. Sementara pada motor 500 cc, semua berdasarkan insting pebalap.

"Saya pikir motor MotoGP tidak lebih mudah dikendarai, tapi sekarang sudah lebih jarang terjadi highside. Di motor 500 cc, Anda harus berjuang. Sulit sekali dikendarai. Tahun-tahun berlalu, ban juga meningkat dan ini membantu, karena highside selalu menyakitkan, sekencang apa pun itu. Handling pada motor 2-tak lebih sulit," ujar Roberts.

https://otomotif.kompas.com/read/2021/01/06/190100215/lebih-sulit-mana-motor-balap-4-tak-atau-2-tak-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke