Sejarah Ducati, Awalnya Produsen Komponen Radio Berubah Jadi Pabrik Moge

JAKARTA, KOMPAS.com - Ducati dikenal sebagai produsen sepeda motor performa tinggi dari Italia. Namanya berkibar mulai dari motor jalan raya hingga kejuaraan balap.

Ducati merupakan salah satu merek motor yang melambangkan keberhasilan pengendaranya. Tapi siapa sangka, awal mula Ducati justru tidak ada kaitannya dengan roda dua.

Ducati pertama kali berdiri pada 1926 sebagai produsen komponen radio. Pabriknya di Bologna, Italia, selain komponen radio juga membuat vakum kondensor.

Ducati didirikan oleh tiga bersaudara Adriano, Bruno dan Marcello Ducati, bersama sang ayah Antonio. Waktu itu perusahaannya bernama Società Scientifica Radio Brevetti Ducati.

Sepanjang era 1930-an Ducati sangat sukses di bidang ini. Semua berubah pada Perang Dunia II, produksi terhenti sebab Jerman menduduki pabrik Ducati pada 1943.

Keadaan makin pelik pada Oktober 1944. Pabrik hancur setelah terkena bom pasukan sekutu. Peristiwa ini memaksa tiga bersaudara itu untuk memikirkan kembali strategi perusahaan.

Usai Perang Dunia II selesai, Ducati berusaha memulai kembali bisnis yang berantakan. Tapi arah bisnisnya berubah sudah tidak lagi membuat komponen radio.

Alasannya ialah usai perang Italia butuh kendaraan terjangkau. Ducati kemudian melihat ada kesempatan di bidang otomotif dan transportasi.

Maka Ducati mulai membuat mesin. Pada 1946 lahirlah mesin motor mungil 50 cc Cucciolo. Mesin tersebut bukanlah desain Ducati melainkan rancangan Aldo Farinelli.

Mesinnya merupakan mesin tempel dan dijual terpisah. Konsumen dapat memasangkannya ke sepeda masing-masing. Konsepnya ialah kendaraan murah dan sederhana.

Peluncuran mesin 50 cc Cucciolo itu merupakan tonggak awal Ducati. Ducati sukses dan terus mengembangkan pilihan mesinnya menjadi 60 cc, 80 cc hingga 125 cc.

Ducati kemudian makin serius di bisnis roda dua. Pada Juli 1949, pabrikan dengan warna khas merah menyala ini memproduksi sepeda motor lengkap pertamanya bernama Ducati 60. 

Keberhasilan ini makin memperkuat posisi Ducati sebagai pabrikan sepeda motor. Tak lama setelah itu divisi sepeda motor kemudian dipisah.

Sisanya kemudian jadi sejarah yang dikenal sampai sekarang. Ducati menjelma jadi merek motor kelas atas, yang merefleksikan kesempuraan desain dan teknologi.