JAKARTA, KOMPAS.com – Belum lama ini tersebar video kecelakaan yang diupload oleh akun instagram Dashcam Indonesia. Pada video yang diambil di Mataram, terlihat sebuah pikap kabin ganda (dcab) yang mau menyalip mobil di depannya.
Namun sayangnya, ketika manuver ke sisi kiri mobil di depannya, ada sesorang yang sedang menyeberangi jalan. Karena kecepatan yang cukup tinggi, setelah menginjak rem pun penyeberang tadi tetap tertabrak dcab tersebut.
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana mengatakan, melihat dari kecelakaan tersebut, ada dua hal yang harus menjadi perhatian pengemudi agar tidak terjadi kejadian yang serupa di masa depan.
“Pertama, mendahului harus dari kanan, karena Indonesia menganut lajur kiri. Dengan begitu, lajur kanan menjadi lajur yang lebih cepat,” ucap Sony kepada Kompas.com, Rabu (30/12/2020).
Sony menambahkan, biasakan saat mendahului, harus dengan pertimbangan yang matang. Mendahului memiliki risiko kecelakaan yang tinggi, oleh karena itu, pikirkan lagi sebelum ingin menyalip kendaraan di depannya.
“Misalnya kalau enggak begitu penting, tidak aman dan tidak perlu, lebih baik urungkan niat untuk menyalip kendaraan,” kata Sony.
Kemudian yang kedua, dari kecelakaan tadi, mobil tersebut terjebak di posisi blind spot atau titik buta, sehingga orang yang menyeberang tadi tidak terlihat. Selain menyalip dengan prosedur yang salah, dia juga tidak menjaga jarak aman.
“Biasakan mendahului dengan mempertimbangkan faktor blind spot. Bisa mengetahui blind spot hanya bisa dilakukan jika menjaga jarak aman dengan kendaraan di depannya,” ucapnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/12/31/134100715/bahaya-menyalip-dari-kiri-blind-spot-lebih-besar