Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jaga Etika Baik Saat Touring Libur Tahun Baru

JAKARTA, KOMPAS.com - Touring merupakan salah satu kegiataan yang disenangi oleh para biker, mengunjungi suatu tempat yang jauh menggunakan motor kesayangan. Oleh karena itu, touring sering dilakukan oleh komunitas motor, biasanya pada akhir pekan atau libur panjang natal dan tahun baru seperti sekarang ini.

Namun terkadang, dalam pelaksaannya tidak diimbangi dengan kesiapan yang matang. Hal ini tentu berisiko dan niatan untuk bersenang-senang pun bisa berubah menjadi bahaya.

Koordinator Jaringan Aksi Keselamatan Jalan Edo Rusyanto mengatakan, ada beberapa hal yang sedianya menjadi perhatian ketika touring. Sehingga, perjalanan yang digelar bisa berjalan lancar dan justru tidak berubah menjadi ancaman keselamatan.

“Pentingnya mengelola perjalanan keluar kota secara berkelompok dengan sepeda motor (touring) adalah demi keselamatan bersama,” ujar Edo belum lama ini kepada Kompas.com.

Berikut ini adalah hal yang perlu menjadi perhatian para riders sebelum turing, di antaranya:

1. Manajemen perjalanan

Sebelum melaksanakan touring, sedianya para bikers atau komunitas perlu membuat rancangan perjalanan atau manajemen perjalan yang tepat.

Di dalam manajemen perjalanan itu tertuang berbagai hal, yakni sejak sebelum perjalanan dilakukan hingga setibanya di lokasi tujuan.

Misalnya, mengestimasikan waktu perjalanan, menentukan titik lokasi check poin untuk istirahat, pemilihan rute perjalanan, dan termasuk pembagian kelompok jika jumlah kendaraan yang ikut dalam kegiatan tersebut sangat banyak.

“Manajemen perjalanan yang kerap disepelekan adalah bagaimana iring-iringan motor touring menjadi panjang. Maksudnya, saking panjangnya justru meminta prioritas kepada pengguna jalan lain. Ini menjadi berlebihan mengingat esensi turing adalah bersenang-senang, sedangkan yang mendapat prioritas adalah kelompok pengguna jalan yang penting dan genting,” kata Edo.

2. Jangan mengabaikan waktu tidur

Hal ini semestinya perlu menjadi perhatian, sebab setelah berangkat masih ada perjalanan kembali pulang. Tubuh tidak dalam kondisi fit ketika berkendara kembali pulang akan membuka risiko kecelakaan semakin besar.

“Sudah banyak contoh kasus kecelakaan yang dipicu saat mengantuk termasuk ketika touring keluar kota,” kata Edo.

3. Catat nomor untuk mengakses informasi

Hal ini juga kerap diabaikan para pengendara yang melakukan perjalana. Padahal, nomor-nomor tersebut menjadi upaya preventif jika selama gelaran touring menghadapi kendala yang tidak diinginkan.

Misalnya, jika terjadi kecelakaan lalu lintas jalan. Oleh karena itu, sedianya para bikers perlu menginvertariasi nomor-nomor yang diperlukan selama touring.

4. Pendokumentasian

5. Menjaga lingkungan lokasi tujuan

Sebagai pengendara yang santun, maka etika berkendara pun harus tercerminkan selama berkegiatan, termasuk setelah sampai di lokasi tujuan. Namun, hal ini kerap diabaikan oleh para pengendara yang melaksanakan touring.

Beberapa di antaranya bahkan menggelar acara yang tidak mencerminkan kesantunan. Misalnya tidak menjaga kebersihan lokasi acara atau membunyikan masuk keras-keras yang bisa mengusik kenyamanan warga sekitar. Hal ini sedianya penting untuk diperhatikan agar turing tetap berjalan menyenangkan karena tidak mengganggu kepentingan orang lain.

https://otomotif.kompas.com/read/2020/12/30/184100015/jaga-etika-baik-saat-touring-libur-tahun-baru

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke