Manager Safety Riding PT Astra Honda Motor (AHM) Johanes Lucky mengatakan, peran pembonceng penting apalagi jika berboncengan naik motor menempuh jarak yang jauh.
"Utama adalah pembonceng harus menjadi partner berkendara yang aman dan memberikan kenyamanan bagi pengemudi. Pembonceng juga tetap harus menggunakan riding gear yang lengkap,” ujar Lucky dalam rilis resmi, Senin (28/12/2020).
Jangan banyak bercanda
Kurangi ngobrol di atas motor. Interaksi memng perlu tapi kurangi bercanda saat berboncengan apalagi berkendara jauh, karena dapat menurunkan konsentrasi.
"Berkendara jarak jauh membutuhkan konsentrasi tinggi karena menguras energi dan memiliki tantangan situasi jalan yang beragam," kata Lucky.
"Jika melakukan perjalanan jauh dengan berboncengan, hindari percakapan ringan ataupun bersenda gurau saat berkendara karena dapat menurunkan konsentrasi pengendara," katanya.
Jangan tidur
Jika menjadi pembonceng usahakan jangan sampai tertidur. Hal ini dapat mengganggu keseimbangan dalam berkendara dikarenakan tubuh yang tidak dapat dikendalikan.
"Saat berboncengan, baiknya pembonceng dapat memeluk pengendara atau dapat memegang jaket pengendara untuk menambah keseimbangan saat berkendara," katanya.
"Selain itu, pembonceng perlu mengikuti arah pergerakan pengemudi di depannya," kata Lucky.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/12/28/172100615/touring-naik-motor-yang-dibonceng-jangan-tidur