JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak orang tua yang masih buta moral dengan membiarkan anak-anaknya yang masih belum cukup umur mengendarai mobil atau sepeda motor di jalan umum. Ketidakmatangan mereka memunculkan peluang menjadi korban atau sebagai penyebab kecelakaan.
Seperti contoh kejadian yang baru saja terjadi di kawasan Green Lake Kota Tangerang. Dalam video berdurasi 20 detik yang diunggah oleh aku instagram @dashcamindonesia, memperlihatkan anak di bawah umur berbonceng tiga menabrak pembatas jalan saat akan menaiki flyover hingga terjatuh.
Nahasnya, baik pengemudi maupun kedua penumpang tersebut tidak memakai helm untuk melindungi kepalanya.
“Saat ini, orang tua hanya mendapatkan sanksi moral. Itu terjadi ketika mengizinkan anak di bawah umur yang kemudian menjadi pelaku kecelakaan lalu lintas di jalan,” ujar Edo belum lama ini kepada Kompas.com.
Edo melanjutkan, keluarga atau orang tua harus menjadikan keselamatan sebagai budaya, termasuk saat berlalu lintas di jalan. Lewat cara itu, akan lebih mudah mengajak anak-anak untuk tidak berkendara sebelum memiliki surat izin mengemudi (SIM).
“Masyarakat harus memperbaiki diri untuk terus membangun budaya keselamatan di jalan. Akar dari keselamatan adalah mematuhi aturan, selain menguasai teknik berkendara yang mumpuni dan santun saat berlalu lintas, sedangkan polisi hendaknya lebih tegas, konsisten, kredibel, transparan, dan tidak pandang bulu ketika menegakkan aturan di jalan raya,” katanya.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/12/24/092200215/banyak-pengendara-motor-di-bawah-umur-moralitas-dipertanyakan