Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Komparasi Rasa Berkendara Piaggio MP3 500 HPE dan Qooder

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar skuter bongsor sekelas Piaggio MP3 500 HPE Sport Advance dan Qooder tidak besar. Konsumennya tersegmentasi buat pehobi dan yang berkantung tebal.

Wajar saja sebab banderol kedua motor ini tidak murah. Piaggio MP3 500 HPE dibanderol Rp 360 juta sedangkan Qooder seharga Rp 357 Juta. Keduanya harga on the road (OTR) Jakarta.

Komparasi soal harga, desain dan fitur sudah dibahas dalam tulisan sebelumnya. Lantas bagaimana dengan rasa berkendaranya. Berikut ulasannya.

Dimensi

Untuk diketahui Piaggio MP3 500 HPE dan Qooder tidak benar-benar head to head. Piaggio MP3 beroda tiga sedangkan Qooder ditopang empat ban seperti mobil.

Dari perbedaan itu saja dapat disimpulkan rasa berkendara keduanya berbeda. Meski secara dimensi sebetulnya produk asal Italia dan Swiss ini tidak berselisih jauh.

Dimensi Piaggio MP3 500 HPE memiliki panjang 2.200 mm dan lebar 800 mm. Jarak sumbu roda 1.540 mm dengan tinggi tempat duduk 790 mm.

Adapun Qooder punya panjang total 2.200 mm, lebar 840 mm dan tinggi 1.360 mm. Jarak sumbu roda 1.580 mm dan tinggi jok dari tanah 780 mm.

Pengendalian

Dengan dua roda di depan tentu ada penyesuaian saat naik Piaggio MP3 500 HPE. Tapi bukan hal yang sulit karena secara natural motor mudah dikendalikan.

Piaggio sudah lama bermain motor roda tiga. Banyak aspek yang diperhatikan dan salah satu yang krusial yaitu pengendalian.

Suspensi depan dirancang agar dapat mengikuti gerak motor sesuai kondisi jalan. Sudut beloknya pun bisa miring sesuai keinginan pengendara.

Adapun Qooder dengan empat roda memberikan kenyamanan yang lebih. Saat pertama kali mencoba, Kompas.com sempat mengira rasanya akan seperti mengendari ATV tapi ternyata beda jauh.

Suspensi depan dan belakang dirancang agar bisa mengikuti gerak ban dan sudut kemiringan. Hal ini merupakan keunggulan sendiri karena ada empat ban yang menapak jalan.

Menariknya lengan ayun belakang Qooder terpisah, sehingga dua ban belakang bisa bergerak independen karena tiap ban digerakkan oleh sabuk (belt) masing-masing.

Tujuannya ialah jika saat menikung dan salah satu ban belakang mengangkat, maka ban yang menapak tetap punya daya cengkeram dan daya dorong karena berpenggerak belakang.

Keunggulan dua roda di depan membuat motor tetap stabil di jalan tidak rata. Saat level jalan tidak rata, baik Piaggio MP3 dan Qooder kedua ban akan menyesuaikan posisi.

Alhasil saat melewati jalan tidak rata seperti gravel atau jalan makadam (bebatuan), setang akan terasa bergetar karena ban dan suspensi bergantian mencari posisi yang sesuai.

Tapi karena Qooder empat roda maka getarannya lebih terasa. Sebab penyesuaiannya bukan cuma dua ban di depan tapi juga dua ban belakang. 

Keunggulannya ialah saat melintasi lubang atau jalan tidak rata.

Piaggio MP3 500 HPE mesti lebih hati-hati. Motor ini tetap bisa "mengolongi" lubang tapi jika tidak main bodi akan mengenai ban belakang yang berada di tengah.

Sedangkan Qooder tidak. Konsepnya sama seperti mobil. Jadi tinggal kolongi saja. Hal ini terasa saat ada lubang di tikungan dan posisinya sempit untuk pindah jalur.

Performa

Piaggio MP3 500 HPE mengusung mesin 493cc 4-Tak, satu silinder, pendingin cairan. Diameter x Langkah: 94 x 71 mm mampu menghasilkan 44,2 tk pada 7.750 rpm dan torsi 47,5 Nm pada 5.500 rpm.

Qooder mengusung mesin 399cc, 4-Tak, satu silinder, berpendingin cairan. Bore x stroke 84 x 72 mm mampu menghasilkan 32,5 tk pada 7.000 rpm dan torsi 38,5 Nm pada 5.000 rpm.

 

https://otomotif.kompas.com/read/2020/12/23/100200615/komparasi-rasa-berkendara-piaggio-mp3-500-hpe-dan-qooder

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke