JAKARTA, KOMPAS.com - Saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), sebagian orang memilih untuk menggunakan kendaraan umum dan meninggalkan sepeda motornya di rumah. Perlu diketahui, ada cara yang benar dalam menyimpan motor.
Saat rumah ditinggal beberapa hari, menyimpan motor di dalam rumah menjadi pilihan pemilik kendaraan. Sebab, lebih aman dibandingkan ditinggal di garasi atau teras rumah.
Namun, tak sedikit yang kurang paham bagaimana cara menyimpannya yang benar. Banyak yang memosisikan motor seperti biasa.
Jimmy Handoyo, Technical Service & Development Dept. Head PT Suryaraya Rubberindo Industries (ban FDR), mengatakan, ban motor yang menyentuh lantai bisa menyebabkan tekanan udaranya berkurang.
"Banyak faktor yang memengaruhi turunnya tekanan udara pada ban jika bersentuhan langsung dengan lantai. Biasanya, semakin rendah suhu lantainya, kemungkinan ban semakin cepat kempis," ujar Jimmy, kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Kondisi ini sesuai dengan sifat udara yang akan memuai saat panas dan menyusut saat dingin. Tentunya, akan sangat menjengkelkan jika pulang liburan, malah mendapati motornya dalam keadaan kempis.
Tapi, ada beberapa cara untuk menyiasati berkurangnya tekanan udara pada ban ketika motor disimpan di dalam rumah. Pemilik kendaraan bisa memanfaatkan karpet atau karton tebal sebagai alas untuk menahan kontak langsung dengan lantai.
"Biasakan untuk menggunakan standar tengah, sehingga ban belakang tidak kontak langsung dengan lantai," kata Jimmy.
Dodiyanto, Senior Brand Executive & Product Development PT Gajah Tunggal Tbk. (ban IRC), mengatakan, cara lain jika ingin menyimpan motor di rumah dalam jangka waktu yang lama adalah mengisi ban dengan tekanan udara maksimum.
"Sah-sah saja, selama masih batas maksimum. 'Kan tujuannya setelah disimpan motornya seminggu, kalau mau dipakai tidak perlu diisi lagi udaranya," ujar Dodi.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/12/17/142200915/begini-cara-simpan-motor-yang-benar-selama-ditinggal-liburan