JAKARTA, KOMPAS.com – Bus besar yang beredar di Indonesia memiliki dua pintu untuk akses penumpang, baik di bagian depan atau belakang. Namun ada juga untuk bus dengan tenaga yang besar, pintu belakang di pindah ke tengah bodi.
Bus dengan tenaga di atas 300 TK ini memiliki radiator yang besar pula, sehingga pintu harus dipindah ke tengah. Kemudian untuk bus dengan sasis di bawah itu, biasanya posisi pintu ada di belakang roda, namun bisa meminta dibuatkan pintu tengah.
Biasanya ada PO tertentu yang memilih untuk memakai bus besar dengan posisi pintu di tengah. Misalnya seperti PO Rosalia Indah dan PO White Horse.
Export Manager karoseri Laksana, Werry Yulianto mengatakan, memang sebenarnya semua sasis bisa dibuat pintu tengah. Pertimbangan untuk memilih bus dengan pintu tengah untuk memaksimalkan kapasitas kursinya.
“Jika pakai pintu tengah, biasanya penempatan toilet lebih menghemat tempat. Toilet di tengah hanya memotong dua kursi, sedangkan kalau belakang, memakan empat tempat duduk,” ucap Werry kepada Kompas.com, Rabu (15/12/2020).
Dengan kursi yang lebih banyak tersebut, kapastias angkut bus tentu turut meningkat. Selain itu, tampilan pintu di tengah juga membuat bus terlihat premium karena tidak umum penempatan pintunya.
Namun ada konsekuensi dari memakai model bus dengan pintu di tengah ini. Luasnya bagasi sedikit berkurang, jika biasanya bisa ada tiga pintu untuk bagasi, berubah menjadi tinggal dua.
“Pintu yang di tengah memang ruang bagasi jadi berkurang. Ada juga pintu di belakang roda tapi itu untuk akses perbaikan atau perawatan berkala,” ucap Werry.
Walaupun hanya memiliki dua pintu bagasi di sisi kiri, pada sisi kanan jumlah pintu bagasinya tetap tiga. Namun bagasi yang tembus hanya pintu pertama dan ke dua saja. Pintu bagasi ke tiga dari sisi kanan tidak tembus ke sisi kiri.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/12/16/180100315/apa-kelebihan-bus-dengan-pintu-tengah-